Muslimah Cantik, Merajut Mimpi dari Negeri Konflik

Muslimahdaily - Jika anda hidup di tengah-tengah ledakan bom tiap harinya akankah anda terus bermimpi? Apakah mengejar cita-cita masih menjadi prioritas bagi anda?

Menjalani kehidupan di daerah peperangan sangat memungkinkan hilangnya sikap optimis dalam memandang masa depan, namun hal itu tidak dapat menghilangkan bakat dan ambisi seseorang. Keyakinan itulah yang ingin disebarkan oleh Rasha Naleh, wanita muslim dari Syiria, kepada para remaja di negaranya.

“Hampir setiap acara televisi menampilkan topik yang sama, yaitu perang di Syiria dan walaupun saya mengerti bahwa Syiria memang sedang dilanda kesedihan, namun kita harus berani untuk memandang masa depan. Belakangan ini, kata perang selalu dikaitkan dengan Syiria, begitu juga Syiria dikaitkan dengan kata perang. Namun, Syiria bukan hanya sekadar daerah perang.” Jelas Nahel, yang dilansir dari mvslim.com.

Nahel merupakan wanita muda yang juga masih tinggal di Syiria dan berharap ia bisa menginspirasi negaranya untuk dapat menampilkan hal lain di televisi. Sesuatu yang berbeda, sesuatu yang luar biasa. Maka dari itu, ia sedang mencari orang-orang ‘luar biasa’ tersebut, seseorang yang masih bisa menunjukan talenta yang dimilikinya sejak sebelum perang terjadi, dan sampai sekarang masih dimilikinya. Dinamakan dengan ‘Crazy Wanted’ atau matlub majanin, acaranya ini diharapkan bisa menjadi penghibur, inspirasi dan motivasi di tengah-tengah perang yang terjadi dan acara-acara televisi lainnnya yang hanya menampilkan kriminalitas hingga pertumpahan darah.

“Ide ini muncul ketika saya dan pasangan saya, Rasha Abd Alkareem merasa sedih dengan sedikitnya kesempatan. Kami memiliki banyak ide namun sayangnya sedikit dana. Jadi kami memutuskan untuk membaca cerita-cerita pengalaman orang-orang sukses dan belajar dari mereka. Kami ingin mengetahui bagaimana mereka bisa menjadi orang sukses,” Jelas Nahel. “Akhirnya kami pun memahami sesuatu hal yang sangat penting, ‘Ketika anda ingin mewujudkan mimpi, anda harus berusaha mewujudkannya’ Walaupun ada hambatan, Karena mewujudkan mimpi tidak pernah tanpa ada hambatan,” tambahnya.

Karena acara televisi tersebut, Nahel menerima banyak respon positif maupun negatif. Nahel bercerita tentang seorang remaja putri yang menikah di usia muda mengirimkan pesan padanya dan berkata bahwa ia ingin kembali kuliah setelah melihat acara TV Nahel. Namun Nahel pun juga menerima respon-respon negatif, seperti bagaimana penduduk Syiria beranggapan bahwa dalam situasi ini mereka tidak pantas untuk menunjukan wajah bahagia mereka di acara TV di Syiria. Respon tersebut membuat Nahel merasa kesal, karena Syiria tidak hanya berarti kematian. Hal itu jugalah yang ia ingin tunjukan kepada seluruh dunia, bahwa penduduk Syiria bukanlah hanya orang-orang yang tak berdaya.

Dengan hal itu Nahel pun juga berpesan untuk para remaja di Syiria maupun di seluruh negara, bahwa “Mimpimu adalah milikmu. Jangan biarkan keadaan mencuri mimpimu.”

Add comment

Submit