Rahaf Khatib, Atlet Marathon Berhijab yang Muncul di Majalah Kebugaran AS

Muslimahdaily - Rahaf Khatib, seorang muslimah berhijab dari Michigan AS menarik banyak perhatian ketika wajahnya muncul di sampul majalah Women's Running edisi Oktober 2016 kemarin. Rahaf yang merupakan atlet marathon tersebut menjadi wanita berhijab pertama yang menjadi model majalah kebugaran di Amerika Serikat.

Dikabarkan NBC News, keputusan Rahaf untuk menjadi model sampul Women's Running bermula ketika tim editorial majalah tertarik dengan blog dan akun instagram milik Rahaf, @runlikeahijabi. Dua platform yang berisi aktivitas fittnes dan olah raga lari tersebut populer di kalangan para muslimah berhijab AS.

Sebelum dilirik majalah tersebut, Rahaf mengungkapkan apa yang dipikirkannya mengenai media AS yang tak melibatkan semua wanita dari beragam latar belakang. Salah satu yang tak pernah terjamah media yakni para atlet lari dari kalangan muslimah berhijab.

Pemikiran Rahaf ini pun kemudian menarik perhatian tim editorial Women's Running. Pemimpin redaksi majalah lifestyle tersebut, Jessica Sober mengatakan timnya memang semestinya menampilkan para pelari wanita dari semua latar belakang. Rahaf pun kemudian dilibatkan menjadi model sebagai representatif para atlet lari dari kalangan muslimah berhijab.

"Segera setelah ia (Rahaf) mengungkapkan (pikirannya), kami berkata, 'Oh my gosh, dia benar'. Kami pun merencanakan keterlibatannya kemudian akhirnya memutuskan untuk memunculkannya pada cover," ujar Jessica dikutip dari NBC. 

Kepada Women's Running, Rahaf mengungkapkan kegembiraannya mendapat kesempatan menjadi muslimah berhijab pertama yang muncul di sampul majalah kebugaran. Keinginannya untuk menginspirasi para muslimah berhijab pun terlaksana sudah.

"Bagi saya yang (hanya) ibu rumah tangga dengan tiga anak, serta seperti kebanyakan pelari yang memiliki impian, ini berarti "dunia". Ini sesuatu yang dapat kutunjukkan pada anak-anakku kelak, kepada komunitas (muslim), dan yang terpenting kepada orang tua. Ini berarti bahwa keringat, air mata dan kerja kerasku membuahkan hasil," ujar Rahaf.

Pemotreran Rahaf untuk cover majalah tersebut berlokasi di Detroit. Di kota itulah pertama kali Rahaf berkompetisi Marathon sejauh 26,2 mil saat acara Free Press Marathon. Di Detroit pula Rahaf sering kali menghabiskan akhir pekan bersama keluarga. 

"Kota ini layaknya jiwa dan hati, ditinggali beragam warga dari beragam latar belakang. Sebuah tempat yang sangat sempurna untuk pengambilan gambar seperti ini," kata Rahaf.

Rahaf merupakan wanita kelahiran Damaskus, Suriah yang bermigrasi ke AS pada tahun 1980an bersama kedua orang tuanya. Ia merupakan pelari yang sering mengikuti kompetisi marathon di beberapa wilayah AS dan beberapa negara dunia.

Berlatar belakang pendidikan agama, Rahaf memiliki passion dalam memotivasi muslimah lain untuk berolahraga tanpa merasa terhambat dengan hijab. Ia ingin mengubah persepsi keliru di AS mengenai Islam dan hijab. 

"Seperti pandangan umum yang keliru mengenai berhijab adalah sebuah paksaan," tutur wanita berusia 32 tahun tersebut.

Menurut Rahaf, kebanyakan muslimah berhijab ragu untuk berpartisipasi dalam perlombaan lari. Merasa terasing dengan hijab menjadi ketakutan mereka. Padahal berdasarkan pengalaman Rahaf, hal itu tidaklah terjadi. 

"Sangat jarang saya mendapati seseorang berkomentar negatif. Berlari adalah bersenang-senang," tuturnya.

Rahaf melihat olah raga lari tak hanya sebagai aktivitas yang menyehatkan tubuh namun juga meningkatkan keimanan. Lari mampu menjadi energy booster bagi keduanya, tubuh dan hati. 

"Aku berlari dengan jiwa dan hati. Lari memberikanku pasokan energi yang besar tak hanya bagi fisik namun juga spiritual," ujarnya.

Kesehatan dan kebugaran, lanjut Rahaf, merupakan hal penting di dalam agama Islam. Olah raga pula seringkali dilakukan oleh Rasulullah. 

"Banyak hadits yang menyebutkan bahwa Rasulullah meminta kita menjaga kesehatan tubuh. Disebutkan pula dalam sirah bahwa Nabi berlomba lari dengan istri beliau Aisyah," pungkasnya.

Add comment

Submit