Muslimahdaily - Sosok Sylviana Murni menjadi topik perbincangan hangat ketika namanya muncul dalam deretan calon wakil gubernur di ajang pilkada DKI 2017. Bukan wanita biasa, Sylvi, demikian ia kerap dipanggil, berdarah asli Betawi dan pernah menjadi None Jakarta di kala belia. Seperti apakah sosok dibalik putri Betawi ini, yuk simak perjalanan hidupnya yang mampu menginspirasi para wanita muda masa kini.
Dr. Hj. Sylviana Murni ,SH,M.Si, meniti karier dari nol hingga dikenal seperti sekarang. Ia mulai mengabdi pada kota kelahirannya dengan menjadi pegawai negeri sipil dan melayani masyarakat sebagai staf penatar di Badan Pembinaan Pendidikan dan Pelaksanaan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (BP7). Tak perlu waktu lama bagi Sylvi naik jabatan dari sekedar staf menjadi kepala bagian. Dari posisi kepala subbag Pendidikan Luar Sekolah, kepala subbag Seni Budaya, hingga Kepala Bagian kebudayaan Bintal DKI, pernah diamanahkan pada Sylvi. Tak hanya itu, sekitar 10 tahun setelah merintis menjadi staf di jajaran PNS, Sylvi bahkan berhasil duduk di salah satu kursi DPRD DKI Jakarta.
Tangga kariernya yang dibilang sukses tersebut tak lepas dari karakternya yang sangat disiplin dan pekerja keras. Tak heran jika ia kemudian memiliki prestasi kerja yang sangat gemilang. Banyak jabatan yang pernah dipegangnya selepas menjadi bagian di DPRD DKI, di antaranya Kepala Biro Bina Sosial DKI, Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (DKCS) DKI, Kepala Dinas Pendidikan Dasar DKI, Walikota Jakarta Pusat dan posisi terakhir kini, ia menjadi Deputi Gubernur DKI Bidang Kebudayaan dan Pariwisata.
Beragam prestasi tersebut tidaklah diraih Sylvi dengan mudah. Karakter disiplin dan kerja kerasnya telah diasah sejak kecil oleh sang ayah yang berlatar belakang militer. Sylvi kecil sudah terbiasa hidup dengan kedisiplinan yang tinggi. Ia pula dididik untuk peka terhadap sosial dan terjun langsung ke masyarakat. Beragam organisasi dijalaninya, terutama yang bergerak di ranah wanita dan ranah daerah Betawi. Kecerdasan dan kegiatan sosialnya ini kemudian menghantarkannya menjadi ikon wanita Jakarta, yakni Nona Jakarta di tahun 1989.
Begitu memasuki dunia kerja, Sylvi dihadapi banyak tantangan baru yang mengharuskannya kembali belajar. Tak cukup bergelar sarjana hukum, Sylvi pun berkeinginan menguasai bidang lain sesuai dunia kerjanya. Ia pun kemudian menempuh magister Manajemen Kependudukan di Universitas Indonesia. Tak hanya itu, ia juga ingin menguasai perihal pencatatan sipil atau demografi. Tanpa segan ia kemudian mengikuti kursus singkat Demografi di Australian National University.
Segala ilmu dari beragam cabang rupanya tak membuat Sylvi puas. Ia mengejar gelar doktoral untuk menguasai manajemen pendidikan. Ia lalu mengambil jurusan tersebut di Fakultas Kependidikan Universitas Negeri Jakarta. Dengannya, ia memiliki dan menguasai beragam cabang ilmu yang menjadi modalnya untuk terjun ke dunia politik, yakni ilmu hukum, manajemen, demografi dan pendidikan. Sylvi benar-benar mendobrak stereotip tentang wanita Betawi yang tak mampu berpendidikan tinggi dan berprestasi.
Sebetulnya Sylvi telah tertarik ke dunia politik sejak menjadi anggota dewan dari partai Golkar. Namun namanya baru mencuat ketika bersanding bersama Agus Harimurti Yudhoyono untuk maju menjadi gubernur dan wakil gubernur ibu kota Jakarta. Masyarakat, khususnya Jakarta, pun kemudian mulai menelisik profilnya. Ia pula kemudian disebut-sebut sebagai wanita Betawi pertama yang pernah menjabat di jajaran walikota daerah administratif Jakarta.
Kini, Sylvi yang terbiasa melayani masyarakat sebagai pegawai negeri sipil, akan turut mengadu nasib di pesta demokrasi Pilkada DKI Jakarta yang akan dihelat awal tahun depan. Bersama Agus yang bukan lain adalah putra sulung SBY, Sylvi menghadapi pesaing yang juga memiliki pamor dan kualitas tak kalah hebat, yakni akademisi sekaligus mantan menteri pendidikan RI, Anies Baswedan yang berpasangan dengan pengusaha sekaligus salah satu orang terkaya Indonesia, Sandiaga Salahuddin Uno. Sepasang lawan lain yakni Gubernur dan Wakil Gubernur DKI non aktif, Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat.
Sumber Daftar Riwayat Hidup Sylvi: portal berita merdeka dan website resmi uhamka