Muslimahdaily - Perhelatan Pemilihan Gubernur DKI Jakarta putaran kedua baru saja usai. Menurut hasil hitung cepat dari sejumlah lembaga survei, pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno memperoleh keunggulan mutlak atas pasangan petahan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Sjaiful Hidajat.
Lembaga survei Saiful Mudjani Research & Consulting (SMRC), misalnya, merilis hasil hitung cepat yang mengunggulkan pasangan Anies-Sandi unggul di seluruh wilayah Jakarta baik di Jakarta Pusat, Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur.
Publik masih menunggu hasil resmi dari KPU DKI Jakarta yang belum dirilis. Namun dari pengalaman-pengalaman pemilihan pemimpin daerah sebelumnya, pasangan yang memenangkan quick count besar kemungkinan akan melenggang sebagai pemenang yang sebenarnya.
Pilkada DKI Jakarta kali ini disebut-sebut sebagai perhelatan mencari pemimpin yang paling riuh di Indonesia. Selain karena menjadi ajang perebutan pemimpin di ibukota, peristiwa-peristiwa yang mengiringinya membuat publik ramai memperbincangkan di mana-mana, terutama di media sosial.
Salah satu yang menyita perhatian adalah kasus penistaan agama yang disangkakan kepada Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Peristiwa pengutipan Surat Al Maidah ayat 51 di Kepulauan Seribu ternyata mendorong umat muslim bergerak ke ibukota dalam sejumlah agenda yang kemudian disebut Aksi Bela Islam.
Masyarakat DKI Jakarta yang terbelah menjadi pendukung kedua pasangan calon kerap bertarung di media sosial. Dan karena situasi persaingan yang cenderung memanas, opini-opini di media sosial kerap menjurus menjadi saling ejek dan hina.
Pasangan Anies-Sandi dicitrakan sebagai sosok yang didukung kalangan muslim. Sedangkan pendukung Ahok-Djarot kerap dicitrakan oleh pendukungnya sendiri sebagai pemilih yang menghargai kebhinekaan dan rasional.
Kini, setelah Anies-Sandi bisa dikatakan menang, keduanya memiliki tugas berat mengemban amanat sebagai pemimpin ibukota. Selain harus menepati janji kampanye, keduanya punya tugas yang tidak kalah penting yakni merangkul pihak-pihak yang selama ini berseberangan jalan.
Teman-teman, apa pun pilihannya, mari saling merangkul, saatnya Jakarta maju dan bahagia bersama.#TerimaKasihWargaJakarta pic.twitter.com/WrW4DW9HbO
— Anies Rasyid Baswedan (@aniesbaswedan) April 19, 2017
Anies sendiri sudah memulainya dengan mengatakan ingin menyatukan publik Jakarta. “Teman-teman, apa pun pilihannya, mari saling merangkul, saatnya Jakarta maju dan bahagia bersama. #TerimaKasihWargaJakarta,” cuitnya (19/04).
Sementara itu Sandi mencuit, “Terima kasih atas dukungan & kepercayaan yg telah diberikan oleh masyarakat Jakarta. Kami berjanji utk tdk menyia-nyiakan kepercayaan ini.”
Meski baru penghitungan cepat, namun pasangan Anies-Sandi sudah banyak menuai ucapan selamat, baik dari para tokoh maupun netizen di jagad media sosial.Misalnya, ucapan selamat datang dari Khatib Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Asrorun Niam Sholeh. Dia mengucapkan selamat kepada cagub-cawagub DKI Jakarta tersebut. “Selamat kepada pasangan Anies-Sandi, saatnya bekerja membangun Jakarta,” ujarnya
Pesan untuk tetap menjaga persatuan juga datang dari Jimly Asshiddiqie, Ketua Dewan Kehormatan Pemilu, “Pilkada DKI dapat dikatakan sudah selesai. Kita dapat Gubernur baru, gubernur kita semua. Selamat untuk Anies-Sandi, juga untuk Ahok-Jarot. Mari kita bersatu kembali,” cuitnya di twitter (19/4).