Muslimahdaily - Dian Pelangi fesyen desainer muslimah ternama sudah banyak karyanya yang dipamerkan di ajang fesyen nasional dan internasional. Baru - baru ini Dian Pelangi mengikuti salah satu ajang fesyen internasional, Paris Fashion Week For Peace 2018 yang diselenggarakan di Hotel Plaza Athenee, Prancis(04/10).
Dalam event tersebut, Dian Pelangi banyak mendapatkan sambutan hangat dari para penikmat fesyen dan juga blogger di Prancis mereka amat antusias terhadap karyanya. Bahkan banyak yang meminta Dian Pelangi untuk menjual karyanya di Prancis.
"Mereka dan berharapnya cepat-cepat brand yang ada buka di sini, karena dengan begitu mereka akan mengerti dan lebih mudah menerima," ceritanyanya saat menggelar konfrensi pers di Bunga Rampai. Menteng(18/10).
Dibalik megahnya acara Paris Fashion Week For Peace 2018, Dian Pelangi menceritakan ada beberapa perlakuan diskriminatif yang ia terima.
"Sebelum acara aku ditanya, 'Dian kamu full hijab? Copot dong lima kita nggak mau kontroversial kalau full hijab' aku bilang nggak mau. Aku kekeuh desainer kan nggak mau diatur. Aku sedang membawa amanah besar terhadap imej seorang muslimah ya," ungkapnya.
Karena keteguhan untuk menampilkan model tetap berhijab walaupun sedikit terlihat rambut, Dian Pelangi menjadi desainer yang pertama menampilkan model berhijab di acara fesyen tersebut.
Selain itu Dian Pelangi juga mendapatkan perlakuan diskriminatif saat ingin ingin memesan makanan disebuah restoran.
“Waktu itu sempat habis fashion show aku mau makan di salah satu restoran tapi tidak dilayani sama waiter-nya. Sampai satu setengah jam lebih tetap tidak dilayani juga akhirnya aku pergi. Masih ada sebagain orang di sana yang belum menerima hijab," tutupnya.