Muslimahdaily - Sebuah perusahaan asal Singapura menerima banyak kecaman setelah menolak seorang muslim keturunan Tionghoa untuk bekerja sebagai administrator di perusahaan karena muslimah tersebut menolak untuk makan babi. Lebih lanjut lagi perusahaan tersebut mengatakan bahwa pola makannya yang seperti itu akan sangat mengganggu karyawan lain, terutama ketika ada acara dari kantor.
“Apa hubungannya makanan dengan mendapat pekerjaan? Maksud saya, kerja ya kerja, makan ya makan. Saya bisa makan makanan halal dan mereka bisa makan makanan non halal” kata Heidi heng, muslimah Singapura dalam tulisan di laman Facebook miliknya.
“Saya sangat terkejut mengalami hal seperti ini… Namun biarlah, tidak pun mengapa saya tidak bisa bekerja untuk Anda. Saya hanya ingin pekerjaan administrasi sederhana dan berakhir mendapatkan komentar rasis dari mereka” tambahnya.
Tulisan dari laman Facebook Heng tersebut juga menyertakan screen shot percakapan dirinya dan perusahaan yang dilamar tadi lewat aplikasi instant messaging Whatsapp.
Masalah ini bermula saat wanita berhijab ini mengirimkan lamaran pekerjaan kepada perusahaan tersebut. Karena mengenakan hijab, pihak perusahaan salah melihat dirinya sebagai etnis non Cina yang melamar ke pekerjaan tersebut. Perusahaan tersebut kemudian mengatakan “Maaf, kami hanya mencari kandidat yang bisa berbahasa mandarin” dalam percakapan Whatsapp dengan Heng.
Ketika Heng mengatakan bahwa dia adalah seorang muslim dari etnis Cina, lalu perusahaan tersebut bertanya “Kamu tidak makan babi, kan?”
Heng pun menjawab “Mau melamar kerja pun harus memperhatikan makanan?” tulisnya dalam percakapan dalam Whatsapp.
Wanita muslim tersebut terkejut ketika diberitahu oleh pihak perusahaan bahwa diet halal yang dilakukannya akan sangat tidak nyaman bagi karyawan lain, terutama saat ada acara dari kantor.
Postingan Heng dalam akun Facebook-nya pun mendapat banyak tanggapan dari pengguna sosial media tersebut. Post yang dibuat Heng sejauh ini telah di-share lebih dari 1800 kali, mendapatkan lebih dari 1.400 likes dan menjaring lebih dari 300 komentar yang semuanya menyayangkan hal yang dihadapi oleh Heng.
Terkejut
Mendapat banyak perhatian, postingan Heng tersebut mendapatkan banyak komentar negatif terhadap perusahaan yang tak disebut namanya dan juga memberi dukungan bagi Heng.
“Tetap semangat. Lebih baik tidak bekerja untuk perusahaan seperti itu” tulis salah seorang pengguna Facebook.
“Saya heran mengapa cara makan seseorang bisa mempengaruhi produktivitas sebagai seorang admin.. bagaimana jika kandidatnya adalah seorang keturunan Tionghoa yang vegetarian” tulis pengguna Facebook lainnya.
Postingan heng juga di-share oleh suaminya, Nazirul Rahim yang menuliskan caption “Jadi istri saya melamar untuk sebuah pekerjaan dan ini adalah tanggapan dari perusahaan tersebut”.
Postingan Rahim ini telah di-share lebih dari 5,000 kali dengan banyak komentar yang mendukung dia dan istrinya. “Kami berencana untuk menuntut mereka” tulis Rahim.
Singapura adalah rumah untuk 450.000 – 500.000 muslim. Baru-baru ini pemerintah Singapura meluncurkan layanan bantuan untuk muslim untuk mencegah radikalisasi.