Muslimahdaily - Di penghujung tahun ini, pemerintah menetapkan wabah difteri sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) sehubungan dengan meningkatnya penderita yang terjangkit penyakit ini.
Difteri merupakan penyakit yang pada umumnya menyerang selaput lendir pada hidung dan tenggorokan, terkadang dapat juga memengaruhi kulit penderita.
Penyakit ini tergolong penyakit menular dan berbahaya yang dapat mengancam jiwa penderita.

Penularannya

Penyakit ini disebabkan oleh virus Corynebacterium diphtheriae. Penularannya dapat terjadi melalui:

- Percikan ludah penderita di udara saat penderita bersin atau batuk
- Barang-barang yang sudah terkontaminasi oleh bakteri, misalnya alat makan atau handuk
- Sentuhan langsung pada luka akibat difteri di kulit penderita

Gejalanya

Pada umumnya, gejala difteri baru nuncul antara 2 sampai 5 hari sejak seseorang terkena bakteri ini.

Segeralah hubungi dokter jika anda atau anggota keluarga memiliki gejala seperti di bawah ini, untuk mencegah terjadinya komplikasi yang disebabkan oleh difteri.

- Terbentuknya lapisan tipis berwarna abu-abu yang menutupi tenggorokan dan amandel.

- Demam dan menggigil.

- Sakit tenggorokan dan suara serak.

- Sulit bernapas atau napas yang cepat.

- Pembengkakan kelenjar limfe pada leher.

- Lemas dan lelah

- Pilek. Awalnya cair, tapi lama-kelamaan menjadi kental dan terkadang bercampur darah.

- Difteri juga terkadang dapat menyerang kulit dan menyebabkan luka seperti borok (ulkus). Dan biasanya baru sembuh dalam beberapa bulan.

- Komplikasi yang disebabkan difteri adalah masalah gagal pernafasan, kerusakan jantung, kerusakan saraf, dan gagal ginjal

Pengobatannya

Bagi penderita difteri biasanya dokter akan memberikan dua jenis obat yaitu antibiotik dan antitoksin. Antibiotik berguna untuk membunuh bakteri dan mengatasi infeksi. Sedangkan antitoksin berfungsi untuk menetralisasi toksin atau racun difteri yang menyebar dalam tubuh.

Biasanya penderita akan dimasukkan dalam ruang isolasi selama 2 hari dan diberikan obat. Setelah itu konsumsi antibiotik dilanjutkan sampai dua minggu.
Jika setelah itu masih ditemukan bakteri dalam darah, maka dokter akan menganjurkan penderita melanjutkan minum antibiotik selama 10 hari.

Pencegahan Penularan

Karena difteri ini sangat mudah penularannya. Bagi anggota keluarga yang tinggal serumah atau tenaga medis yang menangani penderita dianjurkan untuk memeriksakan diri ke dokter. Guna mendeteksi penyakit sejak dini.

- Hindari terkena percikan liur atau luka penderita.

- Yang paling utama adalah biasakan hidup sehat. Cuci tangan dengan air bersih dan sabun sebelum makan atau setelah melakukan aktifitas seperti setelah buang air atau aktifitas di luar rumah.

- Vaksinasi guna pencegahan penyakit ini sangatlah efektif untuk membangun sistem kekebalan tubuh. Maka tidak perlu ragu untuk imunisasi, selama bahan yang digunakan halal.

- Laporkan pada tenaga kesehatan, jika anda menemukan kasus difteri di lingkungan anda, agar mencegah terjadinya penularan.