Muslimahdaily - Salah satu penulis ternama Indonesia, Tere Liye, mengungkap rahasianya hingga berhasil menjadi penulis bestseller. Kepada pengunjung Islamic Book Fair (IBF) 2018, ia membagi tips menulis di sela acara bedah buku terbarunya yang bertajuk “Pergi”.

Panggung utama IBF dipenuhi ratusan pengunjung, terutama para wanita muda dan fans Tere Liye, Ahad (22/4/2018). Sang novelis sangat antusias berbincang dan mengisi acara yang berlokasi di Jakarta Convention Center (JCC) tersebut. Alih-alih banyak berbicara, Tere lebih suka membuka tanya jawab sehingga suasana panggung lebih interaktif.

Acara bedah buku itu pun makin hangat ketika salah seorang pengunjung bertanya tentang cara menulis yang bagus kepada Tere Liye. Tak sungkan, Tere pun mengungkap rahasia menulis dan membagikan tips menulis secara cuma-cuma kepada pengunjung. Ternyata rahasia untuk bisa menulis menurut Tere sangatlah sederhana, yakni latihan.

“Bagaimana membuat tulisan yang baik itu, kata kuncinya hanya satu, latihan, titik, selesai. Itulah kuncinya. Nggak ada jawaban lain,” ujar penulis yang akrab dipanggil Bang Tere, dilansir Republika.

Menurut penulis 30 buku tersebut, jawaban singkat latihan pastilah terdengar mengecewakan. Namun memang itulah satu-satunya kunci untuk bisa menulis. Ia pun kemudian menantang pengunjung IBF untuk membuktikannya. Yakni dengan mencobanya begitu pulang ke rumah.

Ia mengibaratkan urgensi latihan untuk menjadi penulis dengan sebuah cerita sederhana. Misalkan saja ada sebuah nampan berisi tempe, bawang, ketumbar, dan bumbu lain. Nampan tersebut kemudian dibawa kepada seorang ayah. Maka sudah pasti ayah akan kesulitan mengolahnya.

Namun ketika nampan tersebut disodorkan kepada seorang ibu, maka akan menghasilkan masakan yang tak hanya enak namun juga bervariasi. “Jadi apa yang membedakan ayah dan ibu kita? Latihan!” ujarnya antusias.

Karena itulah latihan menjadi kunci utama dan satu-satunya untuk dapat menulis dengan baik. Tere Liye pun kemudian mengungkapkan rahasianya menjadi penulis karena latihan bertahun-tahun yang dijalaninya. Pun bukan dalam hitungan satu dua tahun untuk Tere menjadi penulis seperti sekarang, melainkan butuh waktu 25 tahun lamanya.

“Nah kalau kamu nulis, (hasilnya) jelek, jangan kecil hati. Kamu camkan di dadamu. Saya baru berlatih hari ini, tunggu setahun lagi tulisan saya akan lebih bagus dibandingkan Tere Liye,” ujarnya memacu semangat para pengunjung IBF.

Tere juga menuturkan pentingnya memotivasi diri untuk latihan menulis. Salah satu motivasi yang harus dijalani yakni dengan menumbuhkan minat baca sebelum menulis. Seseorang tak dapat menulis dengan baik jika tak gemar membaca. “Harus menumbuhkan minat baca terlebih dahulu,” ujar Tere dikutip dari Miraj News Agency.

Jika seseorang sudah gemar membaca, kata Tere, maka motivasi menulis pun akan tumbuh dengan sendirinya. Karena itulah sangat penting untuk memancing motivasi menulis terutama para orang tua agar menumbuhkan minat baca anak sedari kecil. “Di Indonesia, sangat sedikit yang gemar menulis, bahkan satu banding seribu. Jadi seribu orang di Indonesia hanya satu yang gemar menulis,” ungkap penulis berusia 38 tahun tersebut.

Tere menuturkan, seorang muslim seharusnya tidak melupakan identitasnya dengan gemar membaca dan menulis. Mengingat ayat pertama Al Qur’an yang turun merupakan perintah untuk membaca. “Ayat pertama berbunyi ‘iqro’ bacalah, memberikan pesan kepada umat Islam untuk senang membaca. Dengan biasa membaca maka akan mudah untuk menulis dengan baik,” ujarnya.

Jika seorang muslim malas membaca, lanjut Tere, maka ia telah melupakan tugas utamanya sebagai muslim. Jika seorang muslim tak gemar membaca, maka ia kehilangan identitasnya sebagai seorang muslim. “Jangan sampai kita menghilangkan identitas kita sebagai muslim, umat yang gemar membaca dan menulis,” pungkasnya.

Tere Liye mengisi acara di hari terakhir IBF. Ajang pameran buku Islam tahunan tersebut nampak ramai hingga hari terakhir, Ahad (22/4/2018). Selain Tere Liye, hadir pula Asma Nadia, Helvy Tiana Rosa, Habiburrahman El Shirazy yang juga membedah buku baru mereka.