Muslimahdaily - Musim haji tahun ini ada yang berbeda. Arab Saudi menyediakan kereta super cepat Al Haramain untuk memfasilitasi para tamu Allah. Kereta ini dijadwalkan akan rilis pada pertengahan Bulan Agustus atau sebelum dimulainya proses ibadah haji 2018.
Kereta Al Haramain atau Al Haramain Train ditujukan untuk mengakomodasi jamaah haji saat berkunjung di dua kota suci, Makkah dan Madinah. Dengannya, peningkatan jumlah jamaah yang terjadi setiap tahun dapat diantisipasi. Kereta berkecepatan super cepat ini bahkan menghabiskan biaya hingga USD 16 miliar atau sekitar Rp 230 triliun.
Menteri Perhubungan Kerajaan Arab Saudi, Nabil Al Amoudi menuturkan, kereta Al Haramain telah siap beroperasi penuh tahun ini. Segalakesiapan operasional hingga keamanan telah rampung dikerjakan.
“Kereta super cepat Haramain senilai USD 16 miliar ini telah berada dalam jalur untuk beroperasi penuh tahun ini. Layanan kereta ini akan dibuka untuk publik sesuai dengan standar keamanan dan kesiapan operasional untuk transportasi kecepatan tinggi,” ujarnya, dilansir aboutislam.net.
Proyek kereta cepat Al Haramain dibuat sebagai tindak lanjut atas meningkatnya jumlah jamaah haji maupun umrah di dua kota suci, Makkah dan Madinah. Beberapa tahun terakhir, pemerintah Arab Saudi memiliki masalah dalam menangani lalu lintas yang padat, polusi udara, hingga masalah administrasi. Dengan adanya kereta super cepat, diharapkan masalah-masalah tersebut dapat teratasi.
Kereta cepat Al Haramain diprediksi mampu mengurangi kemacetan jalan antara Makkah dan Madinah, serta Jeddah dan Rabigh. Pasalnya, satu rangkaian kereta ini mampu mengangkut 19.600 orang per jamnya dengan 13 rangkaian kereta api yang beroperasi.
“Dalam satu jam, tujuh kereta akan melaju di jalur Makkah ke Jeddah, dua kereta akan melaju di jalur Makkah dan Madinah, dan empat kereta akan melaju di jalur Makkah dan Rabigh,” tutur Al Amoudi yang juga Ketua Organisasi Kereta Api Arab Saudi.
Total kereta yang disediakan Saudi mencapai 35 unit dengan kapasitas 417 kursi per kereta. Kecepatannya mencapai 300 km per jam. Artinya, kereta ini amat sangat menghemat waktu perjalanan antar kota-kota utama. Dari Jeddah ke Makkah hanya perlu 21 menit melalui jalur rel ganda sepanjang 78 kilometer. Adapun dari Makkah ke Madinah tak kurang dari 2,5 jam saja.
Kereta mirip sinkansen ala Jepang ini terdiri dari trek listrik sepanjang 450 kilometer dari Makkah ke Madinah, melalui Jeddah dan Rabigh. Proyek besar ini dibuat dalam dua fase. Fase pertama digunakan untuk membangun infrastruktur yang terdiri dari 140 jembatan layang, 860 saluran air, dan lima stasiun di Makkah, Jeddah, Madinah dan King Abdullah Economic City (KAEC) di Rabigh. Peluncuran pertengahan Agustus nanti merupakan usainya fase pertama proyek kereta canggih tersebut.
Madinah Menyambut Jamaah dengan Hadiah
Selain persiapan secara nasional, setiap kota juga mempersiapkan penyambutan jamaah haji dengan cara masing-masing. Kota Madinah memiliki caraunik dalam menyambut jamaah haji. Para pejabat di Bandara Internasional Pangeran Muhammad bin Abdul Aziz menyambut jamaah dengan hadiah, manisan, bahkan buket bunga.
Penyambutan tersebut dibuat dalam rangka kampanye “Jalankan ibadah haji, kami merasa terhormat untuk melayani anda!” Bahkan untuk melakukan penyambutan para tamu Allah, pihak bandara bahkan menambah jumlah staf agar melayani jamaah haji secara maksimal.
Melayani para tamu Allah memanglah diperintahkan Rasulullah dan sudah menjadi tradisi turun temurun penduduk Arab Saudi. Mereka sangat bersemangat dalam melayani dan memuliakan tamu-tamu Allah di dua tanah haram, Makkah dan Madinah.
Tahun ini diperkirakan jumlah jamaah haji mencapai 2 juta jiwa. Saat ini sekitar setengah juta jamaah telah tiba di Makkah dan Madinah. Pelaksanaan ibadah haji akan dimulai antara tanggal 19 Agustus 2018 hingga 24 Agustus 2018.