Muslimahdaily - Masalah hijab sebagai simbol atau identitas suatu agama tertentu sebenarnya sudah bukan isu baru di Amerika Serikat. Negeri Paman Sam yang dikenal dengan mayoritas penduduk beragama Nasrani telah menetapkan aturan larangan menggunakan penutup kepala sebagai simbol religi dalam gedung pemerintahan.

Penutup kepala ini meliputi penggunaan hijab bagi muslimah atau kupluk bagi umat Yahudi yang menjadi dewan legislatif di gedung parlemen. Aturan ini bahkan sudah ada sejak 181 tahun yang lalu atau pada sekitar era 1837 silam.

Akan tetapi, seolah melawan arus yang sudah ada sejak ratusan tahun tersebut, seorang muslimah bernama Ilhan Omar berhasil mendapatkan hak sebagai seorang wanita muslim sekaligus anggota dewan yang terhormat di parlemen Amerika Serikat.

Menurut Ilhan Omar, tidak ada satu orang pun yang berhak melarang atau melepaskan hijabnya selain dirinya sendiri. Bagi Ilhan Omar, hijab bukanlah pilihan, tetapi sebuah kewajiban bagi umat muslimah. Untuk itu, Ilhan Omar berkomitmen untuk terus memakai hijab seumur hidupnya, meskipun akan ada banyak tantangan selama menjabat sebagai anggota dewan kongres.

Tidak hanya hijab yang menjadi banyak pergunjingan di kalangan politikus, masalah pemakaian topi atau kupluk khas umat Yahudi juga sudah ditetapkan larangan sejak 1837 atau hampir dua abad yang lalu.

Dalam aturan amandemen yang sebelumnya berlaku, dikatakan bahwa selama rapat, setiap anggota dewan, delegasi atau komisaris residen tidak diperkenankan untuk memakai atribut penutup kepala (hijab/ kupluk) atau tetap berada di meja Panitera selama penghitungan surat suara.

Selain aturan tersebut, ada juga bagian lain yang menyebutkan bahwa setiap anggota dewan yang berada di lingkungan gedung dewan kongres tidak diperbolehkan merokok, menggunakan perangkat seluler elektronik, serta melanggar aturan kesopanan. Jika aturan ketat ini dilanggar, maka yang bersangkutan akan menghadapi konsekuensi berupa sanksi tegas.

Angin segar masalah penutup kepala ini mulai berhembus sejak terpilihnya Ilhan Omar sebagai anggota dewan kongres. Wanita berparas manis yang berdarah Somalia ini akan segera dilantik tahun depan. Dirinya bahkan akan menjadi anggota dewan legislatif pertama yang mengenakan hijab setelah hampir dua abad tidak ada yang boleh memakainya.

Ilhan Omar juga menjadi orang Amerika – Somalia pertama di Gedung Kongres yang mewakili negaranya di Washington.

Dia akan bergabung dengan sesama anggota Demokrat lainnya yang beragama Muslim, seperti Rashida Tlaib dari Michigan, yang menjadi wanita Muslim pertama di Gedung Kongres.