Muslimahdaily - Dikutip dari laman Reuters, akun online tersangka penembakan yang menewaskan 49 jamaah Masjid Al Noor di Selandia Baru, Brenton Tarrant telah menyebarkan info rasis sejak beberapa hari terakhir.
Brenton Tarrant mengedarkan secara online citra supremasi kulit putih dan pesan ekstrim sayap kanan yang dengan gempita merayakan kekerasan terhadap Muslim dan minoritas di media sosial dan papan pesan.
Bahkan, pelaku tanpa belas kasihan menyiarkan siaran penembakan biadap itu secara langsung (live streaming) di akun Facebook pribadinya. Polisi Selandia Baru yang bisa menangkapnya selang beberapa jam setelah kejadian segera menahan empat orang tersangka.
Akun Twitter @brentontarrant Penuh Berita Rasis
Dua hari sebelum aksi terorisme ini terjadi, atau tepatnya pada hari Rabu, akun twitter brentontarrant mengunggah gambar dari salah satu senjata yang kemudian digunakan dalam serangan masjid di kota Christchurch, Selandia Baru.
Senapan ini ditulisi berbagai macam kata dengan cat warna putih. Menampilkan nama – nama orang yang telah melakukan pembunuhan berbasis ras atau agama di Cyrillic, Armenia dan Georgia. Serta ada sebuah kalimat: " Here's Your Migration Compact ".
Profil akun Twitter sang pelaku, @brentontarrant, memliki 63 tweet, 218 pengikut dan baru saja dibuat sebulan yang lalu.
Salah seorang dari keempat pelaku yang terlibat serangan itu, tampaknya juga sempat memposting secara rutin ke forum politik, 8chan. Forum ini merupakan situs diskusi online yang dikenal dapat mengunggah semua jenis konten, termasuk pidato atau ujaran kebencian.
Bahkan, dirinya sempat mengunggah sebuah postingan pada grup sekitar pukul 1:30 siang (00.30 GMT) pada hari Jumat, menggunakan akun anonim yang berkata,” Saya akan menyerang para penjajah, dan bahkan akan menyiarkan serangan ini melalui Facebook";
Kini semua akun media sosial yang terkait dengan para pelaku sudah dibanned dan ditutup oleh pihak Facebook.
“Polisi memberi tahu kami sebuah video di Facebook tidak lama setelah streaming langsung dimulai dan kami dengan cepat menghapus akun Facebook dan Instagram penembak dan videonya," cuit Facebook. "Kami juga menghapus segala pujian atau dukungan untuk kejahatan dan penembak atau penembak segera setelah kami sadar."
YouTube, yang dimiliki oleh perusahaan raksasa teknologi, Google, turut berkomentar: "Hati kami hancur karena tragedi mengerikan hari ini di Selandia Baru."
Sementara, perwakilan Twitter mengatakan bahwa mereka "sangat sedih" dengan penembakan itu.
"Twitter memiliki proses yang ketat dan tim yang berdedikasi untuk mengelola situasi darurat dan darurat seperti ini," kata perusahaan itu dalam pernyataan yang dikirim melalui email. “Kami juga bekerja sama dengan penegak hukum untuk memfasilitasi investigasi mereka sesuai kebutuhan.”
Tidak Pernah Menyesal Sedikit Pun
Entah setan apa yang merasuki pikirn Brenton Tarrant saat melakukan aksi kejinya di Masjid Selandia Baru. Dirinya mengatakan tidak pernah menyesal sedikit pun dan berharap bisa membunuh lebih banyak korban jiwa.
Siaran live streaming yang dilakukan di Facebook, tampak merekam detik demi detik kejadian mengerikan itu dengan kamera yang terpasang di kepalanya. Dimulai sekitar pukul 13.40 waktu setempat.
Begitu ia tiba di distrik Hagley Park di Christchurch, i memarkir mobil dan membuka pintu belakang, mengambil tumpukan senjata, amunisi dan apa yang tampak seperti wadah bahan bakar merah.
Brenton Tarrant kemudian mengambil dua senjata, kedua senapan ini bertuliskan banyak nama dan slogan, dia berjalan di sudut ke pintu masuk masjid dan mulai menembak.
Streaming berakhir kurang dari 20 menit kemudian. Pelaku ini segera ditangkap sekitar jam 3 sore.
"Apakah menyesal atas serangan itu"? tanya polisi kepada Brenton Tarrant.
"Tidak. Saya hanya berharap bisa membunuh lebih banyak penjajah, dan lebih banyak pengkhianat juga. ” Ujar Brenton Tarrant.