Muslimahdaily - Pemain sepak bola dari klub Arsenal, Mesut Ozil membuat sebuah cuitan dalam akun Twitter pribadinya tentang muslim di Uigur. Cuitan Ozil itu justru membuat masyarakat China geram.

Jumat (13/12) lalu, Mesut Ozil membuat sebuah cuitan yang menyatakan dukungannya pada umat muslim di Uigur. Ia juga menuliskan kekecewaannya terhadap umat Islam yang tidak bertindak melihat ketidakadilan itu.

"Al Qur'an dibakar, masjid ditutup, sekolah teologi Islam-madrasah dilarang, cendikiawan dibunuh satu per satu. Terlepas dari itu semua, Muslim tetap diam," tulisnya di akun Twitter pribadinya @MesutOzil1088, Jumat (13/12).

Cuitan Ozil ini merupakan bentuk responnya terhadap pemberitaan mengenai umat muslim yang menerima perlakuan tidak adil di Uigur, Xinjiang. Seperti yang dilansir dari Bola.net, Pria, Wanita, dan anak-anak dikabarkan ditindas oleh Pemerintah China. Mereka juga dipanggil di kamp-kamp khusus, yang menurut Pemerintah China, kamp tersebut merupakan tempat mereka mengadakan "pendidikan ulang".

Ozil mengkritik kebijakan Pemerintah China

Akibat cuitannya itu, Ozil menuai beragan kritikan pedas dari penggemarnya dan masyarakat China. Ozil bahkan menuai kecaman dari masyarakat Tiongkok, mereka yang mengecam bahkan meminta Aresenal untuk melarang Ozil bermain dan beraktivitas di Tiongkok. China Central Television (CCTV) membatalkan siaran pertandingan antara Arsenal dan Manchester United, lantaran komentar pemain Arsenal itu.

Menanggapi cuitan Ozil, Arsenal menuliskan pernyataannya dalam media sosial China, Weibo, yang mengatakan bahwa komentar Ozil merupakan pendapat pribadinya, dan tidak berkaitan dengan Arsenal.

"Konten yang diterbitkan adalah pendapat pribadi Mesut Ozil. Sebagai klub sepak bola, Arsenal selalu berpegang pada prinsip tidak melibatkan dirinya dalam politik," tulisnya, seperti yang dikutip dari Tempo.