Viral Cerita Pilu Wanita yang Dinikahi Hanya 12 Hari

Muslimahdaily - Sosial media twitter beberapa waktu belakangan ini diramaikan oleh cerita menyedihkan seorang wanita, pernikahannya kandas hanya dalam waktu 12 hari.

"Married For 12 Days, Based on my real story catatan terkelam sepanjang hidupku." Cerita ini dibagikan akun twitter @NaimaMaheswari.

Pada awalnya wanita berusia 23 tahun ini bercerita bahwa dirinya telah mengenal calon suaminya sejak tahun 2018. Ia adalah teman dari seorang temannya. Mereka berkomunikasi layaknya seorang teman dekat. Hingga pada akhirnya di bulan April 2019, laki-laki tersebut memberanikan diri untuk menyampaikan keinginannya untuk menjalin hubungan yang lebih serius.

"Ayok nikah, aku udah yakin dan aku udah bilang orang tuaku kalau dalam waktu dekat aku bakal ngelamar anak orang." 

Sewajarnya seorang perempuan, Naima merasa kaget karena di usia yang masih muda ada laki-laki datang menyampaikan niat baik untuk menikahinya. Namun saat itu ia tak langsung mengambil keputusan, banyak hal yang ia pertimbangkan.

Selama mengenal pria ini, Naima menyimpulkan bahwa ia adalah orang yang baik dan pekerja keras. Di usianya yang muda ia mampu bertahan tanpa ada sosok ayah disampinya, karena sudah meninggal, ia juga bisa menghidupi ibunya dengan layak. Tak mau terjebak dengan penampilan, ia mencoba mencari tahu lebih banyak. Semuanya terlihat baik-baik saja.

Pada akhirnya wanita asal Malang ini mengucapkan kata "ya" atas ajakan sang pria. Perkenalan di antara kedua keluarga pun berlangsung hingga akhirnya mereka resmi melangsungkan lamaran. Penentuan tanggal pernikahan jatuh pada tanggal 13 Desember 2019.

Selama memperiapkan pernikahan mulai dari foto prewedding, desain undangan, dekorasi hingga busana yang akan dikenakan di pesta nikah pun berjalan dengan baik. Tak ada sikap aneh dari pria, keduanya bahkan menikmati segala proses persiapan pernikahan.

Kejanggalan mulai terjadi pada sebulan sebelum hari pernikahan. Mereka berselisih paham sampai bertengkar hebat dan kabarnya sampai terdengar oleh kedua orang tua. Akhirnya kedua keluarga bertemu dan masalah bisa teratasi.

Dari kejadian tersebut, ada satu hal yang akhirnya terungkap dan baru diketahui oleh wanita ini. "Masih teringat jelas saat dia marah, nada tingginya, bagaimana dia menunjuk-nunjuk aku dan gak nyangka kalau dia sampai berani dorong aku," ujarnya di sebuah tweet.

Namun semua keraguannya ia pendam begitu saja. Ia tak berani cerita pada orang tuanya, karena ia pikir saat itu hari pernikahan sudah dekat. Semua undangan sudah tersebar, dekorasi sudah lunas, catering dan seragam semuanya sudah siap. 

Ditengah pertengkaran tersebut, ia tak sengaja menemukan percakapan calon suami dengan kakak iparnya. Ternyata pria itu memiliki pandangan yang tak cukup baik pada calon istrinya.

Setiap hari menjelang hari pernikahannya, wanita ini mencoba untuk bertahan dengan ketakutannya dan tak berani cerita pada siapapun, hingga pada hari yang dinanti telah tiba.
Semua ketakutan dan kekhawatirannya meredam setelah mendengar kata "SAH". Ia mulai mencoba menghilangkan segala pikiran buruknya dan mencoba untuk hidup dengan bahagia. "Dia imamku hari ini, ini jalan yang kami pilih. Baik buruk sekarang milik kami dan terhitung hari ini aku akan melupakan semua keburukan yang terjadi sebelum hari ini," ungkapnya.

Setelah acara pernikahan, semuanya berjalan normal. Mereka menjalani kehidupan layaknya pasangan suami istri baru dan masih mengambil cuti kerja. Namun wanita ini merasa ada sedikit keanehan di hari ke-4 setelah pernikahan. Hari itu tak seperti biasanya, tak ada obrolan apapun, suaminya pulang malam dan langsung tidur.

Namun tak mau berpikir panjang, wanita ini mengira mungkin suaminya lelah. Sampai pada akhirnya ia merasakan hal-hal janggal lainnya. Perubahan sikap mulai nyata terlihat, dari sifat acuh hingga keluarga suami yang menganggapnya seolah tak ada.

Selama pernikahannya wanita ini mengaku tidak diberikan nafkah batin. Semakin hari perilaku cuek suaminya semakin parah. Masakannya tak pernah dimakan, minuman hangat untuknya tak pernah dihirup. Selalu pulang malam dan tak pernah berpamitan saat pergi bekerja.

Tiba saat Naima saat itu sedang sakit diaere, tapi nyatanya sang suami seperti tak peduli. Hingga pada akhirnya ia memutuskan untuk pergi ke rumah orang tuanya, berharap mendapat perawatan yang lebih baik.

Di perjalanan dengan sang bapak, wanita ini menceritakan semua yang terjadi pada dirinya sambil menangis sesenggukan. Ia mengucap kata maaf yang tak henti-hentinya. Ibu dari wanita ini akhirnya meminta sang suami untuk datang menjemput anaknya. Namun pahit ia rasakan, sang suami enggan untuk menjemputnya.

Karena rasa kesal yang sudah memuncak, wanita ini akhirnya meluapkan keluh kesahnya pada sang suami mengenai sikapnya yang berubah sejak menikah. Namun ia hanya membalas dengan mengungkapkan kata maaf tanpa penjelasan apapun.

Dengan niat baik, ayah sang wanita ini mendatangi wali sang suami dari anaknya. Namun ternyata ia hanya berkata maaf, pria itu tidak bisa melanjutkan pernikahannya.

Rasa sakit akhirnya harus diterima oleh wanita 23 tahun ini. Rasa malu akan ejekan orang sekitar mebuatnya enggan untuk keluar rumah. Bahkan ia sempat berfikir untuk mengakhiri hidup. Namun rasa sayangnya pada orang tua mengalahkan segalanya.

Naima mengungkapkan bahwa kemungkinan suaminya melakukan ini karena trauma masa lalunya. Ia pernah akan menikah, namun gagal. 

"Sudah sempat tunangan dan mendekati hari H dia gagal menikah. Tapi kenapa trauma itu dilempar ke aku? kenapa dulu dia minta aku sebegitunya kalau cuman untuk begini? (Allah..Allah.. sakit sumpah)," ujarnya. Pada akhirnya pernikahan ini berakhir di tanggal 25 Desember 2019, berlangsung hanya 12 hari.

Sejak dibagikan pada tanggal 20/1,  kisah  ini telah di retweet oleh 37 ribu orang dan mendapatkan 82 ribu like.

Kisahnya yang memilukan mengundang banyak netizen untuk memberikan semangat pada Naima dan menjadikan kisah ini sebagai sebuah pelajaran. Wanita ini juga mengungkapkan kepada para pembaca agar tidak takut untuk menikah.

"Jangan takut menikah, ga ada yang salah sama pernikahan, aku hanya sedang tidak beruntung dipertemukan dengan manusia sepertinya. Aku share ini karena tidak ingin kalian merasakan dan mengalami hal yang sama. Bukan hanya sholat dan agamanya, tapi lihat dia saat dia di puncak amarah dan gimana dia mengatasi masalah baik itu untuk dirinya sendiri atau orang lain. Aku harap aku yang terakhir yang merasakan ini, ungkapnya di tweet terakhir.

Add comment

Submit