Muslimahdaily - Generasi sandwich adalah generasi produktif dengan rentan usia 20-55 tahun, yang dari penghasilannya harus menanggung biaya hidup dirinya, generasi penerusnya (anaknya) dan juga orangtuanya. Dinamakan sandwich generation karena generasi ini seakan ditekan dari atas dan bawah seperti roti sandwich.

Menurut Prita Ghozie, seorang pakar keuangan dari Zapfinance, khusus bagi generasi sandwich ada beberapa hal yang harus dilakukan agar keuangannya tetap stabil. Berikut ini beberapa tips keuangan yang dipaparkan oleh Prita Ghozie, sehingga generasi sandwich ini tidak mengalami hal “lebih besar pasak daripada tiang”:

1. Komunikasi

Komunikasi merupakan kunci awal dalam memecahkan masalah. Saling berkomunikasi, berkordinasi, dan terbuka dengan pasangan dan keluarga terkait pos alokasi keuangan pengeluaran bulanan dapat memecahkan masalah. Terlebih jika dalam periode tertentu terdapat pengeluaran yang terkadang harus lebih memprioritaskan salah satu pihak.

Misalnya saat anak baru mau masuk sekolah, maka lebih diutamakan biaya untuk masuk sekolah anak. Atau saat orang tua butuh biaya berobat, maka harus diutamakan biaya pengobatan.

2. Menambah Pos Alokasi

Membuat pos alokasi terhadap gaji itu penting, untuk mengontrol keuangan. Jika memberikan bantuan dana kepada keluarga atau orangtua dilakukan sesekali dalam waktu tertentu, jenis pengeluaran ini dapat dimasukkan kedalam pos pengeluaran donasi atau hadiah. Namun, jika memberikan bantuan kepada keluarga dan orangtua dilakukan secara rutin maka pengeluaran ini dimasukkan kedalam pos pengeluaran bulanan biaya hidup.

3. Dana Darurat

Meskipun sebagai generasi sandwich memiliki pengeluaran yang lebih besar dibandingkan dengan mereka yang bukan generasi sandwich. Namun mempersiapkan dana darurat wajib dilakukan. Caranya dengan menyisihkan sebagian uang dari gaji untuk ditabung pada pos dana darurat. Karena tanggungan yang dipikul oleh generasi sandwich lebih banyak, untuk itu dana darurat yang harus dipersiapkan juga harus lebih banyak.

4. Asuransi

Mempersiapkan premi asuransi kesehatan bagi orangtua dan keluarga merupakan salah satu proteksi. Karena tidak dapat dipungkiri semakin lanjut usia seseorang maka masalah kesehatan yang dimiliki semakin banyak. Jika suatu saat terjadi hal yang tidak diinginkan, maka pengeluaran untuk biaya pengobatan dan perawatan sudah terkover oleh asuransi. Jika harus mengeluarkan biaya tambahan, pengeluaran ini tidak akan terlalu mengganggu arus kas bulanan.

5. Mempersiapkan Generasi Selanjutnya

Dalam pemaparannya, Prita menyampaikan bahwa timbulnya generasi sandwich adalah karena generasi terdahulunya juga seorang generasi sandwich. Agar rantai generasi sandwich tidak berlanjut hingga generasi selanjutnya, maka mereka harus memeprsiapkan diri agar memiliki dana untuk masa tuanya.

Hal tersebut dilakukan dengan menyisihkan 10% dari pendapatan bulanan untuk diinvestasikan. Harapannya adalah, jika nanti pensiun atau sudah tidak bekerja lagi dan tidak memiliki pendapatan bulanan, mereka tidak menjadi beban bagi generasi selanjutnya.

6. Mereview

Melakukan review pos pengeluaran dan pendapatan di akhir bulan sangat perlu dilakukan. Review keuangan dilakukan dengan melihat jumlah utang yang dimiliki dan melihat pos pengeluaran terbesar. Harapannya adalah agar keuangan tetap terkontrol serta dapat menetapkan goals-goals keuangan tiap periodenya. Misalnya memiliki goals untuk naik haji, anak mulai sekolah di periode apa, dan lain-lain.

Dari beberapa tips tersebut, hal yang paling penting dan utama yang harus diakukan oleh generasi sandwich adalah ikhlas dan bersyukur dengan kondisi saat ini. Karena tanpa dua hal tersebut, apa yang sudah dilakukan tidak akan bernilai pahala.