Puluhan Warga Yaman Tewas Akibat Serangan Udara

Muslimahdaily - Kelompok pemberontak Houthi Yaman mengatakan,  lebih dari 30 warga sipil tewas dalam serangan udara yang dilakukan oleh koalisi militer dipimpin Arab Saudi Uni Emirate Arab (UEA). Serangan terjadi pada hari Sabtu di provinsi utara al-Jawf, serangan  terjadi beberapa jam setelah Houthi telah menembak jatuh jet tempur milik  Arab Saudi di daerah yang sama, dilansir dari Alajazeera, Minggu (16/2).

"Laporan lapangan awal menunjukkan bahwa sebanyak 31 warga sipil tewas dan 12 lainnya cedera dalam serangan yang melanda daerah al-Hayjah di distrik al-Maslub di gubernuran al-Jawf," ujar koordinator kemanusiaan PBB untuk Yaman.  

Organisasi kemanusiaan telah mengerahkan tim respon cepat untuk memberikan bantuan medis kepada yang terluka, banyak dari mereka dipindahkan ke rumah sakit di al-Jawf, serta ibu kota, Sanaa.

Houthi mengatakan para wanita dan anak-anak termasuk di antara yang tewas dan terluka dalam serangan udara tersebut.

Sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Saudi Press Agency tidak menyebutkan secara spesifik nasib para awak jet Tornado atau penyebab kecelakaan tersebut.

Atas kematian warga sipil, Lise Grande, koordinator kemanusiaan PBB untuk Yaman, mengatakan ucapan belasungkawanya,

"Kami turut belasungkawa mendalam pada keluarga mereka yang terbunuh dan kami berdoa untuk semua orang yang terluka dalam serangan dahsyat ini bisa cepat pulih. "

"Begitu banyak orang terbunuh di Yaman, ini adalah sebuah tragedi dan tidak dapat dibenarkan. Di bawah pihak hukum humaniter internasional yang menggunakan kekerasan diwajibkan untuk melindungi warga sipil," tambah Grande.

Konflik telah menewaskan puluhan ribu orang, dan sebagian besar merupakan warga sipil. PBB menyebut serangan itu sebagai krisis kemanusiaan terburuk di dunia. Sejak intervensi dalam perang, hampir 20.500 serangan udara telah dilakukan di negara itu.

Arab Saudi dan UEA telah membeli senjata bernilai miliaran dolar dari Amerika Serikat, Prancis, dan Inggris, dengan koalisi yang menghadapi kecaman luas atas tingginya angka kematian warga sipil. Dilansir dari Republika.co.id, Minggu (16/2).

Add comment

Submit