Muslimahdaily - Sebelumnya Indonesia kemarin sempat heboh dengan Korean Wave, atau Gelombang Korea yakni ketika masyarakat demam terhadap segala hal yang berbau Negara Korea. Mulai dari drama, lagu, artis, hingga skincare serba Negara Korea.

Kini Korean Wave digantikan dengan Hijrah Wave yaitu Gelombang Hijrah. Hijrahnya para milenial dimulai dengan hijrahnya para publik figure lalu memotivasi masyarakat Indonesia yang juga ingin mendapatkan keberkahan seperti para publik figur dapatkan melalui berhijrah.

Hijrah yang dilakukan tidak hanya dengan merubah kebiasaan dalam konten ibadah, perilaku, dan pakaian saja. Namun juga hijrah dilakukan dalam konten sosial yaitu dari sisi ekonomi, karena Islam adalah agama yang kaffah, sehingga setiap inci kehidupan diatur oleh agama. Saat ini banyaknya umat muslim yang ramai-ramai menabung di perbankan syariah dan munculnya self-awareness dari masyarakat akan stastus kehalalan suatu produk.

Dalam acara Takjub Akbar, Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah DKI Jakarta Rezza Arief Budy Artha menuturkan bahwa potensi perkembangan Ekonomi Islam di Indonesia sangat tinggi. Salah satu faktor pendukungnya adalah masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama Islam.

“Tidak asal hijrah, namun harus memiliki ilmu dan komunitas yang mendukung. Dengan banyaknya masyarakat muslim yang hijrah maka komunitas-komunitas hijrah yang merupakan gerakan masyarakat bermunculan, selanjutnya sebagai wadah bagi mereka untuk saling berbagi dan berdiskusi,” tutur Rezza.

“Pemerintah saat ini juga mendukung pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia. Salah satunya adalah dengan dibuatnya Komite Nasional Keuangan Syariah. Jika policy pemerintah didukung dengan gerakan masyarakat maka akan terjadi perubahan yang masif,” tambahnya.

Pertumbuhan Ekonomi Islam juga didukung dengan tumbuhnya pariwisata halal yang digemari turis-turis domestik maupun luar negeri, masyarakat halal, dan industri kosmetik halal. Saat ini banyak brand kosmetik halal yang menggaet publik figur hijrah sebagai brand ambassador agar lebih meyakinkan masyarakat.

Rezza juga menambahkan dalam Ekonomi Islam harus terkandung tiga nilai yaitu:

1. Halal

Halal dalam Islam adalah mutlak. Dari sisi ekonomi dilihat dari transaksi yang dilaksanakan, apakah transaksi tersebut merupakan salah satu tarnsaksi yang dilarang oleh Islam. Allah telah mengharamkan riba dan menghalalkan jual beli seperti yang terkandung dalam Al Qur'an surat Al Baqarah ayat 275.

2. Subur

Dalam surat Arrum ayat ke 39 Allah menyampaikan perbedaan antara zakat yang menyuburkan kondisi ekonomi umat. Zakat yang merupakan salah satu instrumen penguat ekonomi dalam Islam.

3. Manifestasi Iman

Umat muslim yang menjalankan sistem ekonomi Islam merupakan salah satu cara untuk menjadi muslim yang kaffah. Karena seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, Islam mengatur segala aspek kehidupan dan ekonomi (muamalah) termasuk di dalamnya.