Muslimahdaily - Lebih dari 4.000 orang berkumpul pada hari Minggu (5/7), untuk memprotes putusan Mahkamah Konstitusi Belgia mengenai larangan jilbab di Perguruan Tinggi Belgia.
Para demonstran ini berkumpul di alun-alun Mont des Arts di pusat Ibukota Belgia dengan berbagai atribut berupa slogan. Sekolompok demonstran bahkan ada yang mengenakan topi kelulusan.
Dilansir dari thenews, Senin (6/7), mereka beramai-ramai menyuarakan protesnya dengan berbagai slogan seperti, “Take your hands off my headscarf,” “My right” dan “Enough”. Mereka juga membacakan pernyataan yang menyoroti diskriminasi agama yang dihadapi oleh wanita Muslim di Belgia dan meminta agar hak-hak wanita Muslim dipertimbangkan dalam pembuatan undang-undang.
Diketahui bahwa keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) mengenai larangan jilbab di Perguruan Tinggi Belgia ini telah diterbitkan pada awal Juni lalu. Mereka menyatakan bahwa larangan jilbab yang mengekspresikan pendapat agama atau politik tidak akan bertentangan dengan konstitusi atau European Convention on Human Rights (ECHR).
Kasus ini kemudian dirujuk ke Mahkamah Konstitusi oleh pengadilan Brussels setelah mahasiswa Muslim menuntut Francisco Ferrer, Brussels University College, tentang larangan semua simbol agama. Kasus ini kemudian melebar di media sosial.
Keputusan yang tersebar di media sosial tersebut sontak memicu reaksi kalangan anak muda dan mahasiswa. Organisasi HAM juga mengecam langkah itu sebagai pelanggaran terhadap hak asasi manusia.
Sejak kasus tersebut, 12 universitas di Belgia telah meyakinkan siswanya bahwa mereka tidak akan memberlakukan larangan berjilbab. Mereka juga menekankan bahwa hak tentang kebebasan beragama akan dilindungi dengan baik.