Muslimahdaily - Innalillahi wa innailaihi raji’un. Imam besar Masjid Agung Semarang KH Ahmad Naqib Noor Alhafidz meninggal dunia di Klinik Esensia, Pedurungan, Kota Semarang pada Selasa (11/8) sore. Dilansir dari Detik, Rabu (12/8), KH Ahmad Naqib Noor wafat karena penyakit paru-paru.
Pengurus Takmir Sie Peribadatan dan Dakwah Masjid Agung Semarang Ahmad Mundzir mengatakan bahwa persiapan pemakaman sudah dilakukan. Rencananya prosesi pemakaman akan dilaksanakan pada hari ini, Rabu (12/8) pukul 14.00 WIB. Almarhum akan dimakamkan di sisi utara Masjid Agung Semarang.
Kepergian KH Ahmad Naqib tentu meninggalkan duka di hati jemaahnya. Selama 20 tahun KH Ahmad Naqib menjadi imam besar Masjid Agung Semarang. Sepanjang waktu itu pula, ia adalah sosok yang memimpin semaan Alquran (tradisi membaca dan mendengarkan pembacaan Al Quran di masjid atau pesantren) pada bulan Ramadhan.
“Setiap malam 20 Ramadhan ke atas, malam ganjil, beliau memimpin tasbihan. Yang ikut penuh, seperti Jumatan," ujar Ahmad.
Tak tanggung-tanggung, diperkirakan jumlah Jemaah yang mengikuti kegiatan semaan Alquran bisa mencapai 5.000 orang di hari ahad atau hari libur. Sedangkan di hari biasa, jumlah jemaah sekitar 2.000 orang.
Jemaah yang hadir bukan hanya warga sekitar masjid atau warga Semarang. Mereka datang dari berbagai daerah seperti Demak, Puwodadi, Kendal, bahkan dari pulau Jawa seperti Kalimantan. Umumnya, jemaah mengetahui kegiatan semaan Alquran ini secara turun-temurun, misalnya dahulu diajak oleh kakek atau kerabatnya.
Ahmad menuturkan bahwa semaan yang dipimpin KH Ahmad Naqib pada Ramadhan 1440 H atau tahun 2019 lalu, untuk pertama kalinya didokumentasikan untuk ditayangkan. Siapa sangka, rekaman dokumentasi tersebut akan sangat berguna pada masa pandemi tahun ini.
“(Karena pandemi) Semaan ditiadakan. Sebagai gantinya rekaman KH Naqib ditayangkan terbatas menggunakan proyektor, dan disiarkan agar orang-orang di sekitar masjid bisa mendengar,” jelas Ahmad.
Dilansir dari situs Masjid Agung Semarang, Sekretaris Takmir Masjid Agung Semarang Abdul Wahid berkata bahwa kegiatan semaan yang dipimpin KH Ahmad Naqib biasanya membaca sebanyak satu juz lebih dalam sehari.
“Tujuannya supaya seluruh isi Alquran bisa selesai ditafsirkan kurang dari sebulan atau sebelum bulan Ramadhan usai,” ujar Wahid.
Kegiatan semaan Alquran ini sudaah berlangsung sejak 70 tahun lalu. Pencetusnya adalah KH Abdullah Umar, yang kemudian dilanjutkan oleh oleh putranya KH Mushoffa Abdullah Umar. Setelah itu KH Ahmad Naqib, sebagai murid KH Abdullah, meneruskan kegiatan semaan Alquran di masjid Agung Semarang.