Muslimahdaily - Setelah peristiwa terorisme di Paris dan San Bernadino, islamofobia pun semakin meningkat. 80% dari korban perlakuan islamofobia adalah wanita. Melihat kenyataan itu, seorang aktivis yang juga merupakan pendiri organisasi Women’s Initiative for Self-Empowerment (WISE), Rana Abdelhamid, mengajarkan bela diri karate kepada para muslimah.
“Dengan keterampilan bela diri ini, mereka (muslimah) memiliki keberanian untuk berada di luar sana dan dapat memanfaatkan keterampilan bela diri ini ketika mereka mengalami kekerasan, mereka bisa menggunakannyanya untuk melidungi diri mereka atau keluar dari situasi kekerasan tersebut,” Jelas Abdelhamid saat ditanya alasan memulai pengajaran bela diri ini.
Abdelhamid, dulunya juga merupakan salah satu korban dari perlakuan para islamofobia di Amerika. Ketika ia berusia 16 tahun, saat berjalan di kota New York, seorang pria menggoda dan berusaha melepaskan hijabnya. Pengalaman buruknya itu menjadi salah satu motivasinya untuk mendirikan organisasinya, WISE, dan juga melakukan pengajaran bela diri untuk para muslimah.
“Mereka merasa seperti selalu diperhatikan, merasa malu. Mereka merasa selalu akan diserang kapanpun saja, seperti saat berada di kereta subway. Semua hal yang berbeda, yang mengganggu pikiran mereka, menjadi hal yang meningkatkan rasa takut mereka,” Jelas Abdelhamid pada wawancaranya dengan Huffingtonpost.
Dengan adanya pelatihan bela diri ini, mereka memiliki kemampuan yang membuat mereka merasa lebih aman dan percaya diri. Seperti yang dirasakan oleh salah satu muslimah yang mengikuti pelatihan bela diri ini, Hind Essayegh. “Kami merasakan adrenalin yang luar biasa dan rasanya seperti dapat menaklukan dunia,” jelasnya.
Tentunya dengan kebencian pada umat muslim yang semakin meningkat setiap harinya, kemampuan bela diri ini menjadi hal yang sangat penting untuk dimliki para muslimah.