Muslimahdaily - Anak bangsa kembali membuat inovasi membanggakan. Empat mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) yang terdiri dari Pawestri Cendani, Muhammad, Luqmanul Irfan, dan Jilan Athaya, membuat batu bata ramah lingkungan. Batu bata ini terbuat dari lumpur lapindo dan limbah kertas. Penemuan ini diharapkan dapat mengurangi dampak lumpur lapindo di masyarakat.

“Batu bata ini dapat menjadi solusi untuk mengatasi bencana lumpur lapindo, dapat mengurangi kerusakan lingkungan, serta menekan produksi limbah kertas di Indonesia. Dengan demikian, kebutuhan batu bata untuk proses pembangunan tetap dapat terpenuhi tanpa harus merusak lingkungan,” ujar Jilan, dilansir dari laman resmi Fakultas Teknik Universitas Indonesia, Minggu (6/9).

Batu bata ramah lingkungan yang diberi nama LUSSI (Lapindo Mud for Super Sustainable Brick) dibuat agar dapat menjadi substitusi dari batu bata tanah liat. Jilan menjelaskan bahwa batu bata tanah liat memanfaatkan sumber daya tidak terbarukan karena berasal dari tanah liat yang diperoleh dari penggalian sedalam 2-3 meter.

“Proses penggalian ini menimbulkan masalah baru, yaitu terjadinya degradasi tanah dan kerusakan lingkungan. Maka dengan inovasi batu bata LUSSI diharapkan dapat menjadi material alternatif lain pengganti tanah liat yang lebih ramah lingkungan,” jelas Jilan.

Batu bata LUSSI dalam pembuatannya memanfaatkan lumpur lapindo yang dicampur dengan limbah kertas. Tim FTUI ini menemukan setidaknya terdapat 35.770.000 meter kubik lumpur Lapindo di Sidoarjo dan 1.599.000 ton limbah kertas per tahun yang berdampak pada meningkatnya 470 ribu ton CO2.

“Untuk setiap 100 ribu batu bata dibutuhkan lumpur dan limbah kertas masing-masing sebanyak 66 meter kubik. Dengan formulasi yang kami rancang tersebut mampu mengurangi sekitar 0,02 ton produksi polusi CO2 untuk setiap 100.000 batu bata yang diproduksi,” ujar Pawestri.

Selain lebih ramah lingkungan, tim yang berada di bawah bimbingan dosen FTUI Mohammed Ali Berawi ini turut menjelaskan bahwa batu bata LUSSI lebih ringan dan lebih murah. Dibandingkan batu bata biasa yang beratnya 1500 kg/m³ atau beton 950 kg/m³, batu bata LUSSI hanya berbobot 950 kg/m³.

Keempat mahasiswa ini berharap agar inovasi batu bata LUSSI nantinya dapat menjadi lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat Sidoarjo. Inovasi batu bata LUSSI yang ramah lingkungan juga telah mendapat pengakuan dari dunia internasional yaitu berhasil meraih juara 2nd Runner Up Asia di ajang The 2nd Trail oleh VINCI Construction.

Winanti Utaminingsih

Add comment

Submit