Muslimahdaily - Kepolisian saat ini masih menyelidiki motif pelaku penusukan Syekh Ali Jaber saat berceramah di Lampung, Minggu (13/9). Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polres Bandar Lampung Kompol Rezky Maulana mengungkapkan saat pemeriksaan, pelaku berinial AR (26) menyampaikan hal-hal yang tidak logis.
“Jadi penyidik masih mendalami keterkaitan antara pelaku dengan korban dalam insiden tersebut,” ujar Rezky dilansir dari CNN Indonesia pada Senin (14/9).
Rezky mengutarakan tempat tinggal pelaku hanya berjarak 500 meter dari lokasi kejadian, yaitu Masjid Fallahudin. Pelaku pun terungkap seringkali mengikuti aktivitas Syekh Ali Jaber di Youtube. Rezky tak menampik saat ditanya apakah kegiatan Syekh Ali Jaber di Youtube menjadi pemicu insiden tersebut.
“Kami masih profiling segala sesuatunya apa motif yang selain itu," tutur Rezky. Ia juga berkata bahwa tidak ada ikatan pribadi yang terjalin antara korban dan pelaku sebelum insiden penyerangan terjadi.
Sebelumnya, pihak kerabat mengatakan bahwa pelaku menderita gangguan depresi sejak empat tahun lalu. Namun, kepolisian tidak ingin menelan mentah-mentah pernyataan tersebut. Pasalnya, usai diobservasi dan diwawancara oleh penyidik dan psikiater, pelaku tidak kesulitan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan.
“Ada asumsi yang menyampaikan dia gangguan jiwa segala macem, ya proses tetap jalan kan. Tidak mempengaruhi proses penyidikan itu. Tapi yang bersangkutan kalau gila beneran gak bisa di interogasi kan. Ada tanya ada jawab kan ya,” kata Rezky.
Usai dibekuk, pelaku langsung menjalani pemeriksaan awal. Kepala Kepolisian Daerah Lampung Inspektur Jenderal Purwadi Arianto mengatakan pemeriksaan awal menemukan bahwa isi pikiran pelaku rumit.
“Menurut keterangan dokter kejiwaan yang kami undang, untuk pola pikirnya bagus, ada tanya, ada jawab, namun isi pikirannya ini yang sulit," ujar Purwadi. Rencananya, pelaku akan diperiksa kondisi kejiwaannya lebih lanjut di Rumah Sakit Jiwa Kurungan Nyawa Lampung hari ini Senin (14/9).
Untuk kondisi Syekh Ali Jaber sendiri, dilansir dari video unggahan di Youtube, beliau mengabarkan tusukan yang diterimanya cukup kuat dan keras. Beruntung ia sempat mengangkat tangan ke area leher sehingga tusukan tersebut tidak mengenai lehernya.
“Alhamdulillah di tangan bukan di leher, sampai patah pisaunya, saya sendiri yang lepaskan pisaunya dan sudah patah di dalam saya keluarkan," ujar Syekh Ali Jaber.
Syekh Ali Jaber bercerita selama 12 tahun mengajak masyarakat Indonesia menjaga persatuan dan kesatuan, insiden ini adalah pertama kalinya terjadi dalam hidupnya. Ia bersyukur Allah menyelamatkannya dari insiden tersebut.
“Ternyata nasib saya berada di Bandar Lampung mengisi acara Allah takdirkan ada orang datang dan Allah selamatkan dari pembunuhan," tutur Syekh Ali Jaber.