Muslimahdaily - Institut Teknologi Bandung (ITB) baru saja mengeluarkan hasil risetnya mengenai potensi tsunami di pulau Jawa. Dilansir dari laman Detik, Jum'at (24/9), Guru besar Seismologi ITB, Sri Widiyantoro menjelaskan bahwa tinggi tsunami tersebut dapat mencapai 20 meter di pantai Selatan Jawa Barat dan 12 meter di selatan Jawa Timur, dengan tinggi maksimum rata-rata 4,5 meter di sepanjang pantai Selatan Jawa jika terjadi secara bersamaan.
"Tinggi tsunami bisa lebih tinggi daripada yang dimodelkan jika terjadi longsoran di dasar laut seperti yang terjadi saat Gempa Palu dengan magnitudo 7,5 pada 2018," bunyi hasil riset itu.
Riset tersebut sudah berdasarkan hasil pengolahan data gempa yang tercatat oleh stasiun pengamat Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan data Global Positioning System (GPS). Selain itu, hasil pengolahan data pada tahun 2008 lalu, mengungkapkan adanya zona memanjang sepanjang pantai selatan Pulau Jawa.
Zona tersebut diidentifikasikan sebagai seismic gap. Seismic gap inilah yang berpotensi sebagai sumber gempa yang bisa mengakibatkan tsunami besar. Sri menambahkan bahwa tidak adanya gempa besar dalam beberapa ratus tahun terakhir bisa menjadi indikasi kuat akan terjadinya gempa tsunami genik yang dahsyat.
Tentunya, hal ini memicu berbagai reaksi masyarakat. Untuk itu, Kepala Pusat Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono berusaha memberikan edukasi sedini mungkin kepada masyarakat dengan memberikan informasi terkait zona megathrust yang harus dihindari.
Selain itu, BMKG juga menggunakan warning receiver system generasi baru yang bisa cepat menyebarkan informasi dari BMKG ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), secara langsung.
Media sosial, radio komunikasi hingga televisi juga dimanfaatkan BMKG untuk mendiseminasi informasi kebencanaan. Sehingga, Infrastruktur penanggulangan bencana akan semakin sigap menyiapkan tempat penampungan evakuasi korban, salah satunya yaitu pembangunan penampungan tahan gempa.
