Vaksin Corona Digratiskan atau Bayar Pribadi? Ini Penjelasannya

Muslimahdaily - Indonesia baru saja mendaratkan vaksin Sinovac dari China. Sedangkan, di beberapa negara seperti Amerika Serikat, Inggris dan Kanada sudah memulai penyelenggaraan vaksinasi. Namun di Indonesia masih tertunda karena harus menunggu izin penggunaan vaksin Sinovac.

Melansir dari CNN Indonesia, Rabu (16/12), permasalahan lainnya yang memicu keterlambatan vaksinasi ialah tentang golongan tertentu yang harus merogoh kocek pribadi untuk vaksinasi. Untuk persoalan harga sendiri masih belum diketahui jelasnya.

Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto menerangkan program vaksinasi harus mewakili 67 persen total penduduk yang mana sekitar 107 juta penduduk Indonesia. Terawan menjelaskan bahwa hal itu bertujuan untuk menciptakan herd immunity.

Dari perhitungan tersebut, terdapat dua golongan sebanyak 75 juta orang harus membayar mandiri vaksin, sedangkan 32 juta orang mendapatkan subsidi vaksin.

"Program vaksinasi covid-19 sebanyak 107 juta orang, di mana 75 juta orang skema mandiri dan 32 juta orang skema program," ujarnya dalam rapat bersama Komisi IX, Kamis (10/12).

Hal itu diberlakukan karena pemerintah harus mempertimbangkan kondisi keuangan negara seperti yang dikatakan Menteri BUMN sekaligus Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) Erick Thohir. Sehingga, tidak semua masyarakat mendapatkan subsidi vaksin.

Ia juga menjelaskan bahwa keuangan negara sudah semakin menipis dalam menanangani dampak kasus Corona. Dengan begitu, dana alokasi sebesar Rp695,2 triliun harus dimanfaatkan oleh semua elemen dengan bergotong royong, mulai dari pemerintah, masyarakat hingga kalangan pengusaha.

 

Add comment

Submit