Muslimahdaily - Sekolah tata bahasa Batley di Inggris menimbulkan protes di luar sekolah setelah seorang guru menunjukkan kartun Nabi Muhammad kepada para murid saat kegiatan belajar mengajar. Gambar yang mengilustrasikan Nabi Muhammad ditunjukkan sebagai bahan ajar bagi para siswa berusia 4-16 tahun di sekolah tata bahasa Batley pada Senin (22/3).

Pada Kamis (25/3), terdapat unggahan video di media sosial yang memperlihatkan kerumunan orang yang memprotes kasus ini di depan sekolah tata bahasa Batley. Sebagian pengunjuk rasa menuntut agar guru tersebut dipecat. Namun, seorang juru bicara Departemen Pendidikan menyebut bahwa ‘tuntutan’ terhadap guru tidak akan diterima.

Departemen Pendidikan menyatakan aksi protes tersebut adanya ancaman dan telah melanggar pembatasan COVID-19. Oleh karenanya, mereka tidak dapat menerima segala tuntutan dan kasus ini harus diakhiri.

Abdullah, salah satu pengunjuk rasa menuding kartun yang ditampilkan tersebut telah menyinggung seluruh umat Muslim.

“Ini adalah saat kaum Muslim tidak bisa tinggal diam, kita harus berdiri dan beri pengertian civitas akademika bahwa permasalahan ini bukanlah suatu hal yang disepelekan. Ada garis yang tidak seharusnya kalian lewati," tutur Abdullah, dilansir dari laman BBC.

Salah satu orang tua di luar sekolah mengatakan kepada BBC Radio Leeds, dia merasa kecewa atas kartun yang diajarkannya. Tetapi, dia juga tidak setuju dengan unjuk rasa tersebut yang bersifat terlalu mengintimidasi dan menakutkan.

Seorang Ibu lainnya menyampaikan bahwa penggunaan materi ajaran yang diberikan tidak dapat diterima. Dia berpikir akan mempertimbangkan anaknya untuk keluar dari sekolah tersebut.

Seorang imam setempat, Muhammad Amin Pandor sempat menenangkan pengunjuk rasa yang merupakan komunitas muslim tersebut.

“Sekolah akan mengeluarkan pernyataan permintaan maafnya atas isu ini. Mereka sangat menyesal dan meminta maaf atas kasus ini. Guru yang melakukan perbuatan tersebut telah diskors dan kita tidak boleh menyakitinya. Sebab, kalian adalah orang yang professional. Kalian tidak bisa dengan mudahnya memecatnya begitu saja. Sekolah sudah menangani masalah ini. Kita hanya bisa meminta kasus ini diselidiki. Jadi, kita tidak perlu saling mencela satu sama lain,” tuturnya.

Gary Kibble, kepala sekolah tata bahasa Batley, memohon maaf atas perbuatan yang dinilai tidak pantas menampilkan kartun tersebut saat pelajaran berlangsung. Sementara itu, guru yang melakukan perbuatan tersebut telah ditangguhkan, menunggu penyelidikan formal.

“Kami meminta maaf dengan penuh dan tulus. Kami dengan segera melakukan penyelidikan dan menghapus materi dari mata pelajaran yang bersangkutan, kami meninjau terhadap kurikulum. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah setempat,” ucap Kibble.

Salah seorang juru bicara Departemen Pendidikan dalam pernyataannya akan mendorong dialog antara sekolah dan orang tua. Namun, juru bicara kepolisian Yorkshire mengatakan akses jalan sekolah ditutup dan tidak ada penangkapan yang dilakukan. Ia menambahkan, hingga saat ini tidak ada pemberitahuan mengenai ketetapan hukum yang dikeluarkan.