Kilang minyak milik PT Pertamina RU VI Balongan, kabupaten Indramayu, Jawa Barat, meledak. Ledakan yang menyebabkan kebakaran ini membuat warga sekitar panik dan keluar rumah hingga harus dievakuasi oleh petugas menggunakan truk TNI.
Dilansir dari Detik News Senin, (29/3), Kabid Damkar Indramayu Joni Takarasel mengatakan kebakaran mulai terjadi sekitar pukul 00.30 WIB. Kini tim Damkar telah mengirimkan lima unit mobil dan Pertamina juga telah mengirim unit sendiri.
"Jadi begini, kalau Pertamina atau perusahaan besar itu udah punya banyak (unit damkar). Sehingga kami hanya bantuan, ring dua, begitu. Kami menyiapkan lima mobil," ujar Joni.
Mulai dari penyebab hingga korban jiwa, berikut rangkuman Muslimahdaily seputar fakta kebakaran kilang minyak milik Pertamina di Indramayu.
1. Getaran dan suara ledakan terdengar hingga radius 20 KM
Melansir dari laman akun Instagram @indramayuterkini, kebakaran yang terjadi pada Senin (29/3) dini hari tadi dapat terdengar hingga radius 20 KM, ribuan warga setempat pun berhamburan. Bahkan, warga di BTN Sukaurip sempat terpisah dengan keluarganya karena panik untuk menyelamatkan diri.
2. Terjadinya kebakaran diduga disebabkan oleh sambaran petir
Dilansir dari Tribunnews.com, Sekretaris Perusahaan Subholding Refining & Petrochemical Pertamina Ifky Sukarya mengatakan diduga penyebab besar terjadinya kebakaran Refinery Unit (RU) VI Balongan di Indramayu akibat sambaran petir.
“RU IV Balongan terbakar pada pukul 00.45 WIB dan pada saat itu sedang hujan besar dan diduga ada petir,” ujar Ifky.
3. Warga panik dan segera mengungsi
Masih dilansir laman yang sama, Tarsono (50) seorang warga Desa Sukaurip, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu mengaku sedang tidur dan terbangun setelah mendengar ledakan besar sebanyak dua kali.
Tarsono yang pada saat itu baru bangun tidur itu langsung panik. Ia segera membangunkan keluarganya dan segera mengeluarkan motor untuk mengevakuasi diri serta keluarga ke rumah kerabat di desa sebelah yang agak jauh dari lokasi kebakaran.
4. Menimbulkan hawa panas dan bau menyengat
Warga merasakan hawa panas dan bau menyengat menyelimuti pemukiman mereka pasca terjadinya kebakaran di kompleks kilang minyak Pertamina RU VI di Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
5. Terdapat korban dengan luka ringan hingga berat
Melansir dari BBC.com, akibat perisitiwa ini setidaknya 5 orang mengalami luka berat, 15 orang luka ringan, dan tiga orang masih dinyatakan hilang.
Lebih lanjut, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati, menyatakan sebanyak 912 warga mengungsi di berbagai tempat dengan rincian 220 warga mengungsi di GOR Komplek Perum Pertamina Bumi Patra. 300 orang lainnya mengungsi di Pendopo Kantor Bupati Indramayu dan 392 warga berada di Gedung Islamic Center Indramayu.
6. Kilang ke enam dari 7 kilang
Melansir dari laman Pertamina, kilang Balongan merupakan kilang keenam dari tujuh kilang Direktorat Pengolahan PT Pertamina (Persero).
Kegiatan bisnis utama di kilang ini adalah mengolah minyak mentah dari Duri dan Minas menjadi produk-produk BBM (Bahan Bakar Minyak), non BBM dan Petrokimia.
7. Pernah terbakar juga dua tahun yang lalu
Mengutip dari laman Kompas, salah satu area Pertamina EP Balongan tersebut juga pernah terbakar pada 4 Februari 2019 lalu.
Namun, menurut Pertamina EP kebakaran saat itu bukan terjadi di kilang melainkan di wilayah kerja fasilitas Oil and Gas Transportation (OGT) Pertamina EP Asset 3.
Itu dia 7 fakta kebakaran kilang minyak Balongan Indramayu. Hingga kini kerugian akibat peristiwa ini belum dapat ditaksir.