Muslimahdaily - Ramadhan merupakan bulan yang sangat penting bagi semua umat muslim di dunia, tak terkecuali di negara-negara yang penduduknya bukan mayoritas muslim. Australia, misalnya. Negeri kanguru ini memiliki cukup banyak imigran yang memeluk agama Islam.
Menjalani puasa di negeri yang tidak banyak orang berpuasa bukanlah hal yang mudah. Dilansir smh.com, sejumlah muslim di Australia tak pernah menganggap itu semua halangan yang berarti. Banyak dianggap sebagai sebuah hukuman (karena tidak diperbolehkan makan dan minum di siang hari), para muslim tak mau ambil pusing.
"Ramadhan itu bukan sebuah hukuman. Bulan ini adalah bulan untuk merefleksikan diri dan bersyukur atas apa yang telah kita miliki," ungkap seorang ibu dan pebisnis.
Seorang muslim yang merupakan pelajar menambahkan, Ramdan membuat muslim memperkuat rasa empatinya. Kami menahan lapar untuk bisa ikut merasakan bagaimana rasanya mereka yang kelaparan.
Tak hanya itu, muslim di Australia juga sangat menikmati waktu berbuka puasa dan berkumpul bersama keluarga. Mereka juga kerap kali melakukan buka puasa bersama.
"Pada malam hari, kami saling berbagi makanan dengan keluarga. Lebih dari sekedar makanan, Ramadhan rasanya berbeda saja. Kamu akan merasa sangat damai," katanya.
Restoran muslim di Australia pun akan dipadati muslim yang mau berbuka puasa. Tak banyak berbeda dari Indonesia, suasana buka puasa di Australia disebut lebih berharga karena mereka bisa berkumpul sesama muslim di negeri minoritas tersebut.