Muslimahdaily - Ustadz Abdul Somad (UAS) mengajak masyarakat patungan untuk membeli kapal selam pengganti KRI Nanggala-402, yang tenggelam di perairan Bali. Ide ini digagas oleh aktivis masjid Jogokariyan, Yogyakarta. Hal ini diwujudkan sebagai bentuk dukungan serta kepedulian terhadap kondisi pertahanan negara.

Terkait gagasan patungan pembelian kapal selam tersebut, menurut anggota Komisi I DPR, Almuzzammil Yusuf, ajakan patungan beli kapal selam ini adalah bagian dari nilai konstitusionalitas sebagai warga negara yang diatur di dalam Pasal 30 UUD 1945 terkait dengan hak dan kewajiban warga negara dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.

"Pasal 30 ayat (1) UUD NRI Tahun 1945 menyebutkan Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara,” ungkap Almuzzammil, yang dilansir dari laman Republika, Selasa (27/4).

Sementara itu, pada Pasal 30 ayat (2) UUD NRI1945 menyebutkan, (2) Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia, sebagai kekuatan utama, dan rakyat, sebagai kekuatan pendukung.

Gerakan patungan beli kapal selam ini juga belum bisa dikatakan cukup. Hal ini dikarenakan harga kapal selam saat ini yang sangat mahal. Akan tetapi, setidaknya gerakan tersebut bisa menjadi koreksi publik terhadap pemerintah.

Pemerintah bersama DPR yang bertugas menetapkan APBN ke depannya harus dapat merumuskan hal yang paling penting terlebih dahulu.

"Misalnya saja, timbul suatu pertanyaan, mana yang lebih penting dan menjadi prioritas, membangun ibu kota baru atau memperkuat armada laut dan industri kelautan Indonesia?” ungkap Almuzzammil.

Sebagai negara dengan kepulauan terbesar yang dikelilingi lautan luas dengan garis pantai yang panjang, seharusnya Indonesia memiliki pertahanan armada laut yang kuat dan disegani. Diperkirakan 44 % dari lalu lintas laut global dan 95% dari kapal di wilayah Asia Pasifik melintasi perairan Indonesia.

Selain itu, adanya kekayaan alam laut yang melimpah, termasuk hasil bumi seperti minyak dan gas, perikanan dan kekayaan laut lainnya yang selalu menjadi incaran negara lain juga menjadi alasan mengapa pertahanan armada laut Indonesia harus diperkuat.

Almuzzammil pun mengajak masyarakat untuk mengirimkan do’a terbaik untuk prajurit TNI AL yang gugur di KRI Nanggala 402. Ia juga mengungkapkan, bahwa kejadian ini perlu diselidiki sebabnya agar tidak terjadi lagi di kemudian hari.