Muslimahdaily - Dewan Pendidikan Montclair menambahkan hari libur Idul Fitri ke dalam kalender nasional. Bukan tanpa alasan, keputusan ini justru berawal dari siswa kelas 5 SD.

Laila Khan yang masih berusaha 11 tahun mempertanyakan mengapa ia tidak bisa mendapat libur di hari raya Idul Fitri. Demi mengubah status quo, ia memulai petisi yang berhasil ditantangani oleh ribuan orang.

“Pikirkan bagaimana perasaan Anda jika harus rela mengambil cuti, mengetahui bahwa Anda harus melewatkan latihan tes, dan mengikuti tes yang sebenarnya pada hari berikutnya,” kata Laila pada dewan pada 2 Juni, seperti dikutip dari kantor berita Montclair Local.

Laila pertama kalo mengajukan petisi kepada dewan pada tanggal 2 Juni lalu. Petisi yang dimulai oleh ayahnya, Saiful Khan, menyebut bahwa pemerintah setempat memberikan hari libur kegamaan, namun ia dan Muslim lain harus rela mengambil cuti untuk merayakan hari raya keagamaan.

“Saya merasa dikecualikan bahwa Natal secara otomatis disebut sebagai hari libur. Tapi justru hari paling religius dalam setahun bagi saya, saya harus mengambil cuti,” terang salah satu anggota dewan, Allison Silverstein.

Berbagai anggota komunitas Muslim telah meminta Idul Fitri dijadikan sebagai hari libur selama bertahun-tahun, kata Presiden Dewan, Latifah Jannah.

 “Bahkan jika ada satu orang di Montclair yang merayakan Idul Fitri, mereka tetap berhak mendapatkan hari libur,” ujar Laila.

Dalam waktu seminggu, keluarga Khan mampu membuat petisi di Change.org dan mengumpulkan 1.000 tanda tangan. Hingga 22 Juni, petisi tersebut telah ditandatangani oleh 2.670 orang.

“Saya sangat senang bahwa komunitas kami dapat dengan bebas merayakan Idul Fitri dan menganggapnya sebagai hari libur. Saya sangat menantikan Idul Fitri berikutnya,” tambah Laila.

Selain meminta hari libur, Laila juga sempat meminta pengurus untuk meringankan beban kerja selama Ramadhan bagi mahasiswa yang berpuasa.

Itsna Diah

Add comment

Submit