Muslimahdaily - Seorang muslimah Islandia diperintahkan untuk menunjukkan bukti bahwa dia seorang muslimah agar dirinya diijinkan untuk memakai hijab untuk foto paspor. Komunitas muslim Islandia menganggap hal ini sebagai ‘lelecon yang sangat menggelikan’.

“Meski saya tak sepenuhnya menjalankan Islam, namun banyak wanita yang ingin memakai hijab atau cadar dan saya bisa secara yakin memastikan bahwa mereka muslim” kata Sverrir Agnarsson, ketua masyarakat Muslim Islandia kepada reporter majalah Reykjavík Grapevine pada Selasa (12/5/2015) lalu.

“Peraturan ini sungguh sangat menggelikan” tambahnya.

Laporan mengenai insiden ini pertama kali dipublikasikan di website Visir yang secara detail mengungkapkan bagaimana seorang wanita muslim yang baru-baru ini ditolak permintaan perpanjangan paspornya karena dia tidak mau membuka hijabnya untuk foto.

Hukum di Islandia memang melarang penutup kepala apa pun untuk foto paspor. Namun mereka menawarkan alternatif lain berdasarkan kepentingan beragama. Meski demikian, bagi siapa saja yang ingin berfoto dengan hijab di foto paspornya harus memberikan bukti bahwa mereka terdaftar di salah satu organisasi Islam di Islandia. Karena wanita muslim tersebut bukan merupakan anggota salah satu organisasi, permohonannya untuk berfoto dengan menggunakan hijab ditolak. Hingga akhirnya sebuah organisasi muslim menulis surat kepada imigrasi yang membuktikan bahwa dia benar seorang muslim.

Peraturan yang tak jelas ini dikritik oleh Anna Katarzyna Wozniczka, ketua Women Of Multicultural Ethnicity Network di Islandia.

“Apakah seseorang perlu mendaftarkan diri terlebih dahulu di organisasi keagamaan untuk mendapat konfirmasi mengenai agama mereka?” tanyanya.

“Bagaimana seseorang harus membuktikan kepercayaan mereka? Apa yang sebenarnya harus ditunjukkan, dan siapa yang memiliki kekuasaan untuk menentukan hal tersebut? Apakah mungkin seseorang tidak bisa mengatakan apa kepercayaan mereka sehingga harus dikonfirmasi lagi?” tambahnya.

Islandia memang memiliki komunitas muslim terkecil di dunia dengan hanya 770 orang yang teregistrasi dengan organisasi muslim resmi di negara tersebut (data 2013). Jumlah ini hanya sebesar 0.2% dari total populasi di Islandia.