Muslimahdaily - Setelah Taliban mengambil alih kekuasaan penuh atas Afghanistan pada bulan Agustus lalu, ada beberapa peraturan baru yang dibuat salah satunya adalah larangan wanita untuk berolahraga. Olahraga yang dilarang yaitu kriket karena dianggap tidak perlu dan tidak sesuai syariat agama islam.

"Saya tidak berpikir perempuan akan diizinkan bermain kriket lagi. Sebab, itu bukan hal yang penting bagi perempuan untuk bermain kriket," kata Wasiq dalam wawancara khusus dengan media Australia, SBS, Rabu 9 September 2021, yang dikutip dari CNN Indonesia.

Wasiq mengatakan jika perempuan mengikuti olahraga hal itu akan mengekpos tubuh wanita dan menurutnya hal tersebut tidak sesuai syariat islam dan haram. Maka dari itu, Wasiq menganggap bahwa perempuan tidak perlu melakukan olahraga kriket lagi.

“Ini era media, dan akan ada foto-foto maupun video kemudian orang akan menontonnya. Islam dan Emirat Islam (Afghanistan) tak membolehkan perempuan bermain kriket atau olahraga sejenis yang memperlihatkan (tubuh) mereka," katanya menambahkan.

Sementara itu, pejabat di Dewan Kriket Afghanistan mengaku belum mendapatkan informasi lebih lanjut untuk kelanjutan nasib dari timnas kriket putri Afghanistan.

Pada Agustus lalu, Wasiq tetap mengizinkan tim kriket putra untuk bertanding di Australia.  

Namun, hal tersebut menjadi ancaman juga bagi timnas kriket Afghanistan. Sebab, Dewan Kriket Internasional (ICC) mewajibkan tiap negara memiliki timnas kriket mengirim anggota timnas putra dan putri.

Meski begitu Wasiq tetap kekeh dan menegaskan tidak akan menyimpang dan melanggar dari aturan agama islam.

Akan tetapi Wasiq mengizinkan perempuan untuk berbelanja kebutuhan pokok yang harus keluar rumah seperti ke supermarket. Namun, tidak untuk berolahraga karena dianggap tidak penting.

Sejak mengklaim berkuasa lagi di Afghanistan pada 15 Agustus lalu, Taliban berjanji akan membangun pemerintahan ruang inklusif dan lebih terbuka terbuka. 

Namun, baru-baru ini Taliban mengumumkan kabinet interim mereka yang seluruh berisi petinggi veteran. Semuanya laki-laki tanpa ikut campur tangan wakil dari Afghanistan dan perempuan.

Hal ini tentu pemerintah Taliban tidak ramah bagi perempuan. Sebab aturan-aturan yang dibuat akan membatasi aksesibilitas perempuan untuk maju. Akses perempuan untuk ruang publik juga terbatas. Dalam substansi ini perempuan menjadi tereksklusi. Karena hanya bisa melakukan kegiatan domestik di dalam rumah saja.

Tentunya dampak jika tidak berolahraga bagi perempuan itu banyak sekali dampak buruk bagi kesehatan seperti.

Kenaikan berat badan

Jika tidak sering olahraga tubuh akan malas bergerak dan akhirnya makan terus yang menyebabkan kenaikan berat badan

Metabolisme tubuh menjadi lambat

Jarang berolahraga tentu bisa menurunkan kemampuan metabolisme dalam tubuh. Karena kenaikan berat badan dan menjadi obesitas, yang dapat menyebabkan penyakit serius untuk tubuh.

Mudah lelah

Karena kurang olahraga jadi tubuh tidak bisa menerima respon yang baik. Dan mudah lelah bahkan hanya melakukan aktivitas ringan.