Muslimahdaily - India kembali menuai konflik usai mengeluarkan peraturan dilarang memakai hijab bagi wanita muslim. Warga muslim India pun akhirnya melakukan perlawanan, terlebih para wanita muslim India yang mengenakan hijab, mereka berdiri paling depan untuk menantang peraturan tersebut.
Aksi perlawanan itu terjadi di beberapa bagian India, mulai dari kota Kolkata, kota Karnataka, hingga wilayah ibu kota India, New Delhi. Para demonstran yang didominasi oleh perempuan dewasa atau siswa Muslim yang berhijab menuntut agar peraturan larangan mengenakan hijab segera dicabut. Mereka mengatakan akan terus melakukan demonstrasi hingga larangan benar-benar resmi dicabut.
“Kami akan terus berdemo hingga pemerintah berhenti menghina para murid. Kami ingin hak fundamental kami kembali, Anda tak bisa mengambil hak kami,” ucap salah seorang pendemo, Tasmeen Sultana, kepada Reuters, yang tertera pada laman CNBC Indonesia, Kamis (10/2/2022).
Pengadilan Tinggi di negara bagian Karnataka, India, juga memberlakukan larangan pemakaian hijab di lingkungan sekolah maupun universitas Sebuah panel tiga hakim untuk sementara memerintahkan sekolah serta perguruan tinggi tersebut bebas dari busana keagamaan apapun.
“Kami akan mengeluarkan perintah yang membiarkan institusi memulai, tetapi sampai masalah ini tertunda, para siswa dan pemangku kepentingan ini tidak diperkenankan mengenakan pakaian agama atau penutup kepala,” ujar panel hakim yang dipimpin oleh Ketua Hakim, Ritu Raj Awasth, pada Andolu Agency yang dikutip dari Sindo News, Jumat (11/2/2022).
Salah satu wanita muslim India yang juga berstatus seorang pelajar menjadi wajah perlawanan bagi perempuan muda Muslim India. Pasalnya secara tidak sengaja, ia tertangkap kamera saat sedang menyerukan takbir.
Berdasarkan video yang beredar, terlihat Mahasiswi berusia 19 tahun itu memasuki kampusnya saat segerombolan pria mendekatinya. Segerombolan pria tersebut menggunakan selendang safron-warna yang diasosikan dengan kelompok nasionalis Hindu. Dilansir dari Sindo News, mereka mulai meneriakkan “Jai Shri Ram” atau “Kemenangan bagi Dewa Ram.”
Khan mengatakan, bahwa mereka menghadang jalan saat ia ingin memasuki kelas. Segerombolan pria tesebut menyebutkan bahwa Khan tidak bisa memasuki lingkungan kampus jika tetap mengenakan hijab. Mereka akhirnya memegang syal safron mereka dan mulai meneriakan Jai Sri Ram serta memaksa Khan melepas jilbabya, baru setelah itu Khan diizinkan masuk.
Melihat hal tersebut, Khan langsung mengambil tindakan sebagai bentuk perlawanan. Dalam balutan gamis dan jilbab hitam panjang, ia berdiri tegak seraya menyuarakan takbir “Allahu Akbar” sebagai balasan untuk segerombolan pria tersebut.
“Yang saya inginkan hanyalah membela hak dan pendidikan saya,” kata Khan kepada BBC yang tertera di laman Sindo News.
Kelompok Hindu saat ini diketahui melakukan aksi tandingan.
Dikutip dari CNBC Indonesia, mahasiswi dan aktivis sayap kanan Hindu terlihat berbaris ke kampus mengenakan syal dan sorban tersebut sebagai dukungan atas larangan mengenak hijab di India.
Kertegangan kedua demonstran ini membuat, Ketua Menteri Karnataka, Basavaraj Bommai, mengumumkan penutupan tiga hari lembara pendidikan di seluruh negara bagian, untuk menenangkan diri.
“Saya menghimbau kepada semua siswa, guru, dan manajemen sekolah serta perguruan tinggi, dan masyarakat untuk menjaga perdamaian serta kerukunan,” ucap Bomai dalam cuitannya di Twitter.