Muslimahdaily - Sebuah lembaga advokasi muslim, Council on American-Islamic Relations (CAIR) menuntut pengunduran diri pejabat di El Monte, California yang memposting komentar bernada islamophobia yang menganjurkan seluruh dunia untuk melarang Islam di akun sosial medianya. Tindakan ini dianggap sebagai diskriminatif dan tidak menunjukkan dirinya seorang warga Amerika.
“Memang (Art) Barrios memiliki hak untuk mengomentari sesuatu, namun perilakunya sangat tidak bisa diterima karena dirinya merupakan seseorang yang diberitanggung jawab oleh masyarakat menduduki posisi penting di pemerintahan” kata Haroon Manjlai, koordinator humas kantor CAIR di Los Angeles, seperti dilansir dari laman OnIslam.net.
“Diskriminasi terhadap pembangunan masjid telah begitu menyebar dan terdokumentasi dengan baik, dan oleh karenanya sangat tidak bisa diterima bahwa hal tersebut diutarakan oleh pejabat kota yang seharusnya menjadi pihak yang adil dan netral namun malah menyebarkan pesan penuh kebencian”.
"Kami mendesak Barrios untuk mundur dari jabatannya sebagai komisi perencanaan tata kota, atau jika tidak, meminta dewan kota untuk melakukan voting untuk mengeluarkannya dari pertemuan selanjutnya” tambah Manjlai.
Kontroversi ini bermula saat Barrios, mantan pejabat kota El Monte, membagikan berita di laman Facebooknya dengan headline ‘Cina melakukan langkah penting untuk melarang Islam’. Artikel tersebut memberitakan bagaimana langkah anti-Islam yang telah dilakukan pemerintah Cina akhir-akhir ini, termasuk melarang pemakaian hijab untuk wanita muslim dan memenjarakan pria karena menumbuhkan janggut.
Barrios kemudian menambahkan komentar “Hal ini terdengar bagus. Mungkin seluruh dunia juga harus melakukan hal yang sama”.
Akibat komentarnya tersebut, Barrios kemudian mendapat banyak kecaman dari komunitas muslim. Namun dia berkilah bahwa postingan Facebooknya itu ditujukan bagi kaum ekstremis Islam ‘yang suka berperang dan membunuh orang’.
“Saya rasa hanya tinggal menunggu waktu hingga kita menyadari bahwa tindakan rasis yang dilakukan dalam Islam adalah hal yang tidak bisa diterima di agama mana pun. Saya warga Amerika. Saya memiliki hak untuk memikirkan apapun yang ingin saya pikirkan… Saya memiliki hak untuk melakukan apapun yang ingin saya lakukan dan CAIR juga memiliki hak untuk melakukan apapun yang mereka inginkan” tulis Barrios dalam akun Facebooknya.
Permintaan Maaf
CAIR menolak argumen Barrios dan memintanya untuk meminta maaf dan mengundurkan diri. Dalam laporan di Los Angeles Times, Manjlai mengatakan “Tidak ada dalam artikel, maupun komentar Barrios yang memberikan indikasi bahwa komentarnya tersebut tentang ekstremis muslim. Komentarnya lebih seperti dia tengah berbicara mengenai islam secara keseluruhan dan hal tersebut sangat tidak peka dan tidak mencerminkan seorang warga Amerika”.
Manjlai mengatakan bahwa CAIR sedang berusaha menemui muslim di area tersebut untuk mengetahui apa yang mereka inginkan kepada Barrios. Grup ini juga meminta siapa saja yang bisa hadir ke meeting dewan kota selanjutnya untuk mengutarakan masalah ini.
Meski Barrios tidak menunjukkan tanda-tanda akan berhenti, namun dia mengedit postingannya terlebih dahulu dan memfokuskan bahwa dia tidak spesifik berbicara tentang Islam secara keseluruhan.
“Saya minta maaf jika saya menyinggung seseorang, khususnya untuk umat Islam” tulisnya.
“Sebagai seorang warga Amerika, saya menerima semua hal untuk didiskusikan secara terbuka dan saya tak ingin membatasi kebebasan siapa pun. Terakhir, saya menulis komentar yang salah dan saya ingin minta maaf untuk hal itu” tambahnya.
Sumber : onislam.net