Muslimahdaily ‒ Tragedi kelam Kanjuruhan yang terjadi di Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/22) menjadi salah satu dari tragedi kemanusiaan terbesar dalam stadion Sepak Bola dunia selama 40 tahun terakhir. Dikutip dari laman Al-Jazeera.com Presiden FIFA, Gianni Infantino, bahkan mengatakan insiden dari perpecahan antara suporter Arema FC dan Persebaya Surabaya itu merupakan hari kelam dalam sepak bola. “Dunia sepak bola tengah terkejut dengan peristiwa tragis yang terjadi di Indonesia,” ujarnya.
“Ini adalah hari yang kelam bagi semua yang terlibat dalam sepak bola dan sebuah tragedi yang sulit dilupakan,” tambahnya.
Berdasarkan data terakhir BPBD Jatim pada Minggu (2/10/22), peristiwa tersebut menelan korban sebanyak 174 jiwa.
Peristiwa ini mengundang duka seluruh masyarakat Indonesia dan juga dunia. Banyak tokoh- tokoh dunia dan klub legenda sepak bola yang menyampaikan belasungkawa mendalam pada korban. Di tanah air sendiri, gabungan suporter sepak bola di Bogor, Jawa Barat dan Serang, Banten mengadakan Aksi Seribu Lilin dan doa bersama pada Minggu malam sebagai bentuk duka untuk korban yang berjatuhan atas tragedi Kanjuruhan.
Tak hanya itu, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan Arema FC memberikan bantuan kemanusiaan berupa santunan dan pembukaan crisis center atau posko penanganan krisis. Melansir dari Republika.co.id, Pimpinan Baznas Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Saidah Sakwan mengatakan, selain membuka crisis center dan memberi santunan, Baznas juga memberikan bantuan berupa tim medis. “Untuk membantu pelayanan kemanusiaan di sana, Baznas mengirimkan tim medis dan ambulans untuk mempercepat pemulihan korban. Komunikasi intens terus terjalin dengan tim di Malang dan berbagai pihak secara intensif untuk mendata apa saja yang dibutuhkan di sana,” ujar Saidah.
Bantuan medis ini sudah termasuk pendampingan secara psikologis untuk korban terluka serta keluarga yang memiliki rasa trauma pasca insiden. Selain itu, bantuan berbentuk medis tersebut tak hanya untuk korban terluka, namun korban yang meninggal juga menjadi perhatian Baznas, termasuk penanganan jenazah dan lainnya.