Muslimahdaily – Baru-baru ini Turki diguncang oleh ledakan sebuah bom tepatnya di Jalan Istiklal, Lapangan Beyoglu, Istanbul pada Minggu (13/11/22) kemarin sekitar pukul 16.20 waktu setempat. Sebuah rekaman video yang beredar memperlihatkan detik-detik ledakan terjadi, tampak api yang meletus dengan kuat, membuat suara dentuman keras, dan asap hitam pun melambung ke langit di sekitar lokasi.
Akibat ledakan tersebut, orang-orang yang ramai berjalan kaki tengah menghabiskan waktu di akhir pekan langsung berangsur melarikan diri menjauhi lokasi. Polisi yang mengetahui itu lantas datang ke tempat kejadian perkara atau TKP dan menutup akses jalan. Ambulans pun juga dengan cepat mengevakuasi korban yang terkena ledakan.
Berikut beberapa fakta terbaru dari tragedi pengeboman di Turki yang sudah dirangkum dari berbagai sumber.
Korban Jiwa Bertambah
Diketahui sebelumnya ledakan bom di Kota Istanbul itu berhasil memakan korban sebanyak 59 jiwa, di antaranya enam orang tewas dan 53 lainnya mengalami luka-luka. Data terbaru kini dari Menteri Dalam Negeri Turki, Suleyman Soylu, pada Senin (14/11/22) yang dilansir dari laman Al-Jazeera, korban jiwa bertambah dengan orang luka-luka menjadi 81, dua di antaranya sedang dalam kondisi kritis.
Tersangka Pengeboman Sudah Ditangkap
Kepolisian Turki cekat dalam memproses kasus ini. Kini mereka telah menangkap pelaku dari peristiwa ledakan bom di Instanbul yang diyakini adalah anggota Partai Pekerja Kurdi dan Unit Pertahanan Rakyat (PKK/PYD). Organisasi tersebut diketahui merupakan organisasi yang dianggap teroris oleh pemerintah Turki, Amerika Serikat (AS), dan Uni Eropa.
Tersangka berjenis kelamin perempuan dan ditangkap tidak lebih dari 24 jam setelah bom tersebut meledak.
Bekir Bozdag selaku Menteri Kehakiman Turki mengatakan, wanita itu terlihat duduk di salah satu bangku di jalan Istiklal selama sekitar 45 menit. Ledakan itu kemudian terjadi hanya beberapa menit setelah ia bangun.
“Ada dua kemungkinan,” katanya. “Ada mekanisme yang ditempatkan di tas ini dan itu (bom) meledak, atau seseorang meledakkan itu (bom) dari jarak jauh,” ujar Bekir Bozdag dikutip dari Al-Jazeera.
Bom itu berupa paket yang sengaja ditaruh di area padat seperti Istiklal Avenue dimana tempat tersebut sangat populer sehingga sering dikunjungi para turis dan warga lokal.
Terdapat 45 Tersangka Lainnya
Suleyman Soylu mengatakan polisi telah menahan 46 tersangka, termasuk orang yang memasang bom. "Orang yang melakukan kejadian, meninggalkan bom, ditahan. Sebelumnya, sekitar 21 orang lainnya telah ditahan," katanya.
45 orang lainnya ditahan karena diyakini berhubungan dengan serangan itu. Polisi mengatakan mereka telah melihat rekaman lebih dari seribu kamera CCTV di dekat lokasi ledakan untuk dapat melakukan penyelidikan dan penangkapan ini. Polisi juga telah melakukan penggerebekan di 21 alamat yang berbeda.
Pemberontak Kurdi Menyusun Rencana Pengeboman
Melansir dari laman Kompas.tv, Suleyman Soylu menuduh tak hanya pemberontak dari PKK/YPG, namun pemberontak Kurdi dari kota Ayn Al-Arab, utara Suriah juga harus bertanggung jawab atas ledakan yang mengguncang Jalan Istiklal, Istanbul.
Menteri Dalam Negeri Turki tersebut meyakini pemberontak Kurdi sebagai penanggungjawab dikarenakan serangan bom yang terjadi Minggu kemarin disusun sendiri oleh mereka, yang kemudian aksinya diserahkan ke anggota PKK/YPG.
Tersangka Berasal dari Suriah dan Memiliki Koneksi dengan PKK/YPG
Melansir dari laman npr.org, kepolisian Istanbul akhirnya mengeluarkan pernyataan di akun Twitter resminya setelah melakukan berbagai penyelidikan. Mereka mengatakan bahwa pelaku pengeboman telah diidentifikasi sebagai seorang wanita asal Suriah bernama Ahlam Albashir.
Tersangka pengeboman jalan Istiklal itu datang ke Istanbul sekitar empat bulan lalu dan bekerja di bisnis tekstil hingga hari penyerangan. Menurut laporan polisi, ia tinggal bersama dua warga Suriah lainnya di distrik Esenler, Istanbul.
Selama interogasi, Ahlam mengakui bahwa ia menerima perintah dari PYD, Partai Persatuan Demokratik Suriah, yang dipandang Turki sebagai afiliasi Suriah dari PKK. Wanita tersebut dilatih oleh militan Kurdi sebelum ia memasuki Turki lewat Kota Afrin, Barat Laut Suriah dan melakukan aksi pengeboman. Meski begitu, pihak berwenang Turki tidak mengesampingkan bahwa mereka juga memiliki hubungan dengan ISIS.
PKK Menyangkal Memiliki Keterlibatan dengan Ledakan Bom
Setelah Menteri Dalam Negeri Turki, Suleyman Soylu, ramai memberi pernyataan bahwasanya PKK adalah dalang di balik tragedi pengeboman dan harus bertanggung jawab, organisasi PKK pun kemudian memberi sebuah pernyataan di Twitter resminya.
Melansir dari Reuters, PKK membantah telah terlibat dalam peristiwa ledakan bom dan mengatakan tidak akan menyerang warga sipil, begitu pula kelompok Kurdi lainnya seperti Syrian Democratic Forces (SDF) atau Pasukan Demokratik Suriah.
“Pasukan kami tidak ada hubungannya dengan pengeboman Istanbul,” kata Mazloum Abdi, kepala komandan SDF yang bersekutu dengan Amerika Serikat di akun Twitternya.
Beberapa Korban telah Pulang ke Rumah Masing-masing
Menurut Menteri Kesehatan Turki, Fahrettin Koca, lima orang terluka dalam serangan Istanbul masih berada di bawah perawatan intensif, dengan dua di antaranya dalam kondisi serius.
Koca mengatakan 55 orang telah dipulangkan dari rumah sakit setelah menjalani perawatan. Sementara 26 sisanya berada di berbagai rumah sakit, dengan lima di antaranya masih dalam perawatan intensif dan dua lainnya dalam kondisi serius.
Pintu Masuk ke Istiklal telah Dibuka
Dilansir dari Al-Jazeera, sebelumnya saat kejadian ledakan bom, pintu masuk ke jalan Istiklal diblokir sementara oleh polisi hingga pukul 15:45 waktu setempat. Ketika para politisi termasuk Wakil Ketua Partai Gerakan Nasionalis, Umit Ozdag, mengunjungi lokasi ledakan, bunga telah ditempatkan sebagai situs peringatan untuk korban.
Jalan istiklal dijejer dengan bendera Turki sebanyak kira-kira 1.200. Jalanan itu dijaga ketat oleh polisi dan tidak seramai biasanya, namun masih banyak pejalan kaki setelah pintu masuk dibuka kembali.
Kotamadya distrik Beyoglu memasang tanda di dinding bertuliskan “Pada 13 November 2022, serangan bom berbahaya dilakukan oleh teroris. Kami berharap belas kasihan Tuhan atas warga kami yang kehilangan nyawa dalam ledakan itu. Kami mengutuk terorisme sebagai negara yang menargetkan persatuan dan solidaritas kami”.
Beberapa Orang Datang ke Istiklal untuk Mengenang Korban
Orang-orang kembali ke Istiklal Avenue, meninggalkan beberapa bunga anyelir untuk mengenang para korban sehari setelah jalan Istiklal ditutup.
Gubernur Distrik, Mustafa Demirelli, mengatakan bahwa mereka meninggalkan bunga untuk mengenang para korban dan mengirim pesan “Istiklal telah kembali ke hari-hari yang sibuk”.
“Saya percaya solidaritas yang kuat akan membantu kami menyembuhkan luka kami dan mengatasi masa-masa sulit. Ini adalah serangan terhadap stabilitas, persatuan, dan kebersamaan kami,” ujar Haydar Ali Yildiz selaku Walikota Beyoglu, dikutip dari Al-Jazeera.