Muslimahdaily – Populasi Muslim telah berkembang di daerah Chicago, khususnya kota Illinois sejak 1990-an. Sebuah studi keagamaan dari Pew Research Center pada tahun 2014 menemukan bahwa dua persen orang dewasa di wilayah metro Chicago telah mempraktikkan Islam. Populasi Muslim di sana melebihi populasi Buddha dan Hindu dan kurang dari tiga persen orang dewasa di wilayah Chicago mengidentifikasi dirinya sebagai Yahudi.
Dalam beberapa tahun terakhir, para pengungsi yang datang dari Afghanistan, Afrika, serta orang-orang Rohingya dari Myanmar telah menambah populasi Muslim yang terus bertambah di wilayah Chicago.
Meskipun populasi Muslim tumbuh secara signifikan di Chicago, namun pilihan halal di sekolah umum masih jarang di wilayah Chicago. Ini adalah masalah yang dihadapi keluarga Muslim selama beberapa generasi.
Huma Quadri, seorang ibu rumah tangga, setiap harinya membuatkan bekal anak-anaknya untuk sekolah di rumahnya yang terletak di Glendale Heights, pinggiran barat Chicago. Ia memasak makaroni keju untuk putranya, Yasir Syed, sementara sang putrinya yang bernama Zubeida Syed dibuatkan sandwich. Persiapan bekal untuk makan siang yang dilakukan rutin selama seminggu itu bisa memakan waktu berjam-jam, terutama saat ia sedang memasak biryani, hidangan nasi campur India. Tapi sebagai seorang Muslim yang mengikuti pedoman makanan halal, Quadri mengatakan ia tidak punya banyak pilihan selain membuatkan bekal untuk anak-anaknya ke sekolah.
“Akan membuat hidup jauh lebih mudah jika (sekolah) memiliki pilihan halal bagi kami. Saya tidak perlu khawatir tentang apa yang mereka makan atau jika mereka lupa makan siang di rumah. Anak-anak lain bisa makan siang yang enak, sementara anak-anak saya ditinggalkan,” ujar Quadri dikutip dari laman Pulitzer Center, Selasa (22/11/22).
Tak hanya di sekolah, tempat seperti penjara dan rumah sakit juga memiliki kondisi yang sama. Melihat hal itu, salah satu organisasi nirlaba Muslim yakni Koalisi Sipil Muslim Illionis berusaha mengatasi masalah yang dihadapi kebanyakan Muslim di Chicago. Mereka mendesak komunitas agama untuk bersatu mendukung undang-undang yang diusulkan, dimana undang-undang tersebut akan memastikan semua fasilitas yang dikelola negara, termasuk penjara, rumah sakit dan sekolah umum serta menawarkan pilihan makanan halal berdasarkan permintaan.
Maaria Mozaffar selaku Direktur Advokasi dan Kebijakan Koalisi mengatakan, anggota komunitas Muslim dan Yahudi di Chicago telah berkumpul untuk merancang bahasa dan mengadvokasi undang-undang tersebut. Ia juga menyatakan undang-undang tersebut seharusnya ditinjau di Senat pada musim semi lalu, tetapi pembahasannya dipindahkan ke DPR setelah beberapa amandemen, termasuk menambahkan persoalan halal.
Dilansir dari Ihram.co.id, Maaria Mozaffar berharap undang-undang yang menjadi kunci umat Muslim di Chicago itu bisa lolos dari tinjauan Komite Aturan DPR. “Kami hanya ingin didengar di sidang legislatif berikutnya sebelum pelantikan," ungkap Mozaffar.