Muslimahdaily – Puluhan warga Desa Sumber Jaya dan Desa Pamokolan, Kabupaten Cihaurbeuti, Ciamis, Jawa Barat diduga mengalami keracunan pada Senin (19/12/22) malam. Para korban tersebut dikatakan rata-rata mengalami gejala yang sama, yakni pusing, mual, diare hingga muntah-muntah.
Diketahui mereka mengalami gejala tersebut sehabis menyantap makanan dari sebuah hajatan pernikahan yang diselenggarakan pada hari sebelumnya, yakni Minggu (18/12). Beberapa jenis makanan yang disantap para korban di antaranya ayam goreng dan bihun yang sudah dimasak sejak pagi hari namun disantap oleh pengunjung pada saat malam.
Melansir dari Metrotvnews.com, Yoyo selaku Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis mengatakan, semua korban diduga keracunan, masuk dalam kategori sakit ringan dan sedang. Tim Dinkes telah mengambil sampel makanan tersebut untuk dilakukan uji laboratorium ke Labkesda, Jawa Barat.
Para warga Desa Sumber Jaya pun kini sudah dirawat di Puskesmas Cihaurbeuti. Satu orang di antaranya dirujuk ke Puskesmas Panumbangan karena sudah kelebihan kapasitas.
Jumlah korban pada Selasa (20/12) pagi bertambah menjadi 36 orang. "Iya betul ada keracunan massal. Sampai pukul 21.00 WIB malam tadi itu ada 30 orang. Gejalanya muntah-muntah, pusing dan diare. Jumlah korban keracunan makanan sampai dengan hari ini, Selasa pukul 07.15 WIB bertambah menjadi 36 orang," ujar Usep Koswara, Kepala Puskesmas Cihaurbeuti, seperti dikutip dari Tribuncirebon.com.
Korban mayoritas berasal dari dua keluarga pasangan pengantin, selain itu kebanyakan usianya masih anak-anak.
Usep merasa bersyukur atas kelancaran perawatan para korban keracunan dan ia juga berterima kasih kepada pihak-pihak yang turut membantu. "Alhamdulillah perawatan terus dilakukan hingga saat ini dan kami ucapkan terima kasih kepada pak Camat, pak Kapolsek, pak Danramil, pak Kepala Desa dan seluruh muspika Kecamatan Cihaurbeuti yang membantu terus penanganan keracunan makanan di wilayah kerja Puskesmas Cihaurbeuti. Insyaa Allah jadi amal kebaikan dunia akhirat," terangnya.
Hingga kini, petugas inafis dari Polres Ciamis masih menyelidiki penyebab pasti keracunan massal tersebut, termasuk meminta keterangan dari sejumlah saksi dan penyelenggara hajatan.