Muslimahdaily – Terjadi sebuah kecelakaan di Terowongan Salang, Afghanistan pada Sabtu (17/12/22) malam. Terowongan tersebut diketahui menghubungkan ibu kota Afghanistan, Kabul ke wilayah utara. Akibatnya menewaskan setidaknya 19 orang dan 32 luka-luka.
Kementerian Pekerjaan Umum Afghanistan, Molvi Hamidullah Misbah, mengatakan sebuah truk bahan bakar secara tiba-tiba terbalik dan akhirnya terbakar di terowongan tersebut. Ia juga mengatakan api telah dipadamkan dan tim darurat bekerja membersihkan terowongan pada Minggu paginya.
Dilansir dari Al-Jazeera, seorang saksi mata bernama Ajab Gul mengaku banyak korban yang terbakar parah hingga wajahnya tidak dapat teridentifikasi.
“Ketika kami masuk ke dalam terowongan di pagi hari, kami melihat mayat yang tidak dapat dikenali, karena terbakar parah. Wanita, pria, dan anak-anak termasuk di antara mereka,” ungkapnya.
Berdasarkan data terbaru kini dari Straits Times pada Selasa (20/12), korban jiwa bertambah menjadi 31 dan terluka 37 orang.
Helikopter militer bersama dengan petugas medis dan tim pertolongan pertama pun langsung dikirim ke tempat kejadian.
Qari Yusuf Ahmadi, Wakil Juru Bicara Pemerintahan yang dikelola Taliban, turut berduka cita kepada korban atas insiden kecelakaan di Terowongan Salang.
"Emirat Islam menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga para korban dan ... ia juga menyerukan kepada semua lembaga terkait untuk melakukan upaya yang lebih serius untuk mencegah terulangnya insiden mengerikan seperti itu," ungkap Ahmadi dikutip dari Reuters.com.
Hingga kini, masih belum jelas apa yang menjadi penyebab truk bahan bakar tersebut terbalik.
Terowongan buatan Soviet sepanjang 2,6 km (1,6 mil) itu berada di area pegunungan Hindu Kush, antara provinsi Parwan dan Baghlan di Afghanistan, sekitar 90 kilometer sebelah utara kota Kabul. Terowongan itu menghubungkan Afghanistan utara dengan ibu kota, Kabul, dan bagian selatan negara itu. Terowongan ini awalnya dibangun pada 1960-an.
Jalur tersebut diketahui sering ditutup selama berhari-hari karena kecelakaan, hujan salju lebat, dan longsoran salju selama bulan-bulan di musim dingin.
Pada tahun 2010, pernah terjadi longsoran salju di Terowongan Salang yang menewaskan lebih dari 150 orang.