Muslimahdaily - Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) saat ini dalam keadaan darurat akibat wabah rabies yang mengancam jiwa, terutama di Kabupaten Timor Tengah Selatan dan Sika.
Dinas Peternak dan Kesehatan Hewan Kabupaten Timor Tengah Selatan melaporkan, jumlah orang yang dinyatakan positif rabies sampai dengan Rabu (14/6) lalu sebanyak 307 orang dan tiga orang meninggal akibat rabies.
"Sudah tiga orang yang meninggal karena terlambat menerima vaksin anti rabies (VAR)," kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Timor Tengah Selatan Dianar Atti dari So'e ibu Kota TTS, dikutip dari laman Antara News, Kamis (15/6).
Tiga orang yang meninggal terdiri dari satu orang dewasa (45), satu balita (5), dan batita (3,5). Satu orang dewasa meninggal pada Mei lalu dan batita berumur 3,5 tahun meregang nyawa pada (13/6). Tiga korban diketahui sudah memiliki gejala rabies dan terlambat melaporkannya, sehingga mempersulit pengobatan.
Sementara itu, Yohanes Emil Satriawan, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sikka, mengatakan sejauh ini 26 orang dinyatakan positif rabies dan dari belasan orang, hanya satu yang meninggal.
Untuk menangani hal ini, Pemkab Sikka telah menganggarkan Rp 300 juta untuk pengadaan vaksin HPR. Anggaran ini sudah disetujui oleh DPRD setempat. Selain itu, Satriawan mengimbau warga mengandangkan hewan peliharaan khususnya anjing, kucing, dan kera untuk mencegah penyebaran virus rabies.