Muslimahdaily - Warga Palestina melaksanaakan sholat tarawih perdana di bulan suci Ramadhan 1445H/2024 M. Mereka hanya mampu menggelar tikar untuk sholat tarawih di reruntuhan Masjid Al-Faraouq, di kota Rafah, Jalur Gaza.

Minggu malam, 10 Maret 2024 warga Gaza tidak dapat melaksanakan sholat tarawih dengan nyaman. Pasalnya mereka tidak memiliki lampu penerang saat melaksanakan sholat tarawih. Tampak dalam postingan Instagram @abdallah_alattar1999, terdapat reruntuhan bekas pengeboman dari serangan pasukan zionis Israel yang sudah disterilisasikan.

Warga gaza membatasi jamaah sholat tarawih yang mereka laksanakan sebab takut akan serangan Kembali dari pasukan pertahanan Israel. Mereka hanya memakai lampu sorot dan speaker portable untuk imam agar jamaah yang berada di shaff belakang mendengar.

Meski suasana mencekam dan menghantui warga gaza, mereka bersemangat dan bersorai-sorai merayakan hari pertama puasa Ramadhan. Berdasarkan postingan Instagram, Jurnalis @solimanhijjy, terlihat antusias anak kecil yang berkumpul bersorai-sorai menyanyikan lagu dan bersholawat dalam menyambut bulan suci Ramadhan.

Pihak Israel Ingkar Janji

Penjajah Israel sampai saat ini masih menyerah kota Gaza Palestina. Bahkan saat memasuki Ramadhan, Israel pernah berjanji bahwa warga palestina diperkenankan sholat tarawih di Masjid Al-Aqsa namun naas Israel mengingkarinya. Sebelumnya Perdana MentrI, Benjamin Mentanyahu mengucapkan pihaknya mengizikana umat islam palestina dizinkan sholat tarawih di Masjid Al-Aqsa pada bulan Ramdhan. Namun memasuki hari pertama tarawih Israel tidak menetapi janjinya.

Warga gaza tidak terima dan memutuskan berbondong-bondong memasuki Masjid Al-Aqsa. Namun hal ini gagal sebab pasukan Israel mendorong dan memukul mundur warga agar tidak dapat melakukan tarawih. Kondisi warga cukup ramai dan padat namun tidak bisa melawan karena pasukan berseragam tersebut membawa tongkat dan mengusir warga dengan tongkat.

Korban Gaza Hingga Saat ini

Israel melakukan pengepungan Kembali di bulan suci Ramadhan . Mereka tidak mengenal belas kasihan pada rakyat palestina. Serangan Israel terjadi pada (11/3), Minggu. Setidaknya terdapat 85 warga palestina tewas dan 185 mengalami luka-luka.

Israel melakukan penyerangan dalam 24 jam terakhir. Kementrian Kesehatan yang berada diwilayah tersebut mengatakan terdapat banyak korban yang terjebak di reruntuhan batu dan tim penyelamat belum bisa menjangkaunya.

“Banyak orang masih terjebak di bawah reruntuhan dan di jalan karena tim penyelamat tidak dapat menjangkau mereka,” katanya.
Adapun pernyataan dari otoritas palestina ia berkata, korban tidak hanya dari serangan Israel, korban yang terdampak sebab dehidarasi dan kekurangan gizi.

“Korban tewas akibat kekurangan gizi dan dehidrasi bertambah menjadi 25 orang, dan 72 persen korban serangan Israel di Gaza adalah anak-anak dan perempuan,” tambahnya dalam media Anadolu Ajensi.

Menurut Data PBB, dari 2,2 juta penduduk Gaza, sebanyak 1,5 juta warga gaza harus mengungsi di Rafah, Jalur Gazzah. PBB mengungkapkan tidak bisa sepenuhnya mmengirimkan bantuan makanan ke masyarakat Palestina. Kelaparan adalah salah satu dari banyak masalah di Gaza selama bukan suci Ramadhan. Warga palestina tidak bisa melaksanakan sholat tarawih di Masjid akibat serangan tank dan peluru Israel yang terpaksa melaksanaan sholat direruntuhan masjid.

Nebil

Add comment

Submit