Muslimahdaily - Data dari Southern Poverty Law Center menyebutkak lebih dari 700 tindakan kriminal telah dilaporkan sejak tanggal 9 November (Hari Pemilihan Presiden) hingga 16 November lalu.
Terdapat sejumlah laporan menyatakan bahwa pendukung-pendukung Trump mencoba untuk mengitimidasi, mencaci-maki atau melakukan kekerasan fisik para wanita muslim. Laporan-laporan tersebut menyebutkan bahwa para pendukung Trump mencoba menarik dan merobek hijab mereka secara kasar.
Di Kansas, seorang remaja wanita diintimidasi dan hijabnya ditarik secara kasar oleh dua orang murid yang mengenakan kaos kampanye Trump. Atmosfer di setiap bagian Amerika, setelah terpilihnya Trump menjadi sangat menegangkan, tidak hanya bagi para wanita muslim, namun juga para minoritas lainnya.
Sejak tahun lalu Donald Trump, yang merupakan Presiden Terpilih AS tahun 2017, telah mengkampanyekan “larangan penuh” bagi umat Muslim memasuki Amerika Serikat. Trump secara terang-terangan menyuarakan anti-Muslim, dan ketidaksukaannya terhadap orang-orang dari negara lain, atau yang dianggap asing, melahirkan perasaan Islamophobia dan xenophobia di antara pendukungnya
Bentuk tanggapan atas meningkatnya kebencian dan kriminalitas pada wanita muslim yaitu banyak bermunculan pelatihan-pelatihan yang sengaja diperuntukkan untuk mengajar para wanita muslim berhijab mengenai strategi bela diri. Di Memphis, Kalimah Azeez yang merupakan aktivis muslim mengadakan kursus bela diri untuk wanita di komunitasnya yang bertempat di salah satu masjid lokal.
Sedangkan Zainab Zee Abdulla, muslimah berusia 24 tahun ini memiliki cara lain untuk mengajarkan bela diri kepada para wanita muslim. Ia bekerja sama dengan Chicago Mixed Martial Arts dan merilis rangkaian video bela diri yang diunggah di akun facebooknya.
Pada postingannya, ia menuliskan, "Pelajari ini untuk mempertahankan diri Anda terhadap para fanatik, yang berusaha menarik jilbab Anda dari belakang ... latih langkah-langkah ini sampai menjadi memori otot dan tubuh Anda akan bereaksi secara refleks.”
Video Abdulla ini dinilai sangat penting untuk ditonton oleh muslimah di Amerika, yang semenjak terpilihnya Trump menjadi semakin menakutkan, dipenuhi oleh fanatik dan diskriminatif.