Muslimahdaily - Semakin besarnya dampak dari globalisasi kini dirasakan dalam berbagai aspek kehidupan. Melalui dunia digital, masyarakat dapat dengan mudah menyebarkan dan mendapatkan informasi. 

Saat ini, berbagai pandangan ditujukkan kepada umat Islam di dunia. Muncul informasi yang keliru dan tumpang tindih mengenai Islam menjadi tantangan bagi para ulama di dunia. Bagaimana seharusnya umat Islam merespon dampak globaslisasi? Lantas strategi apa yang hendaknya digunakan para ulama di dunia guna mmemajukanumat Islam di masing-masing negaranya?

Dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, MUI Provonsi DKI Jakarta mengadakakan acara Jakarta International Islamic Conference (JAIIC) yang berlansung dari tanggal 29 November hingga 1 Desember lalu.

Digelar di Hotel Mercure, Ancol, Konferensi ini menghadirkan perwakilan ulama atau tokoh muslim dari 16 ibukota negara di dunia, di antaranya :

1. Dr. KH. Ma’ruf Amin (Ketua MUI Pusat)

2. Dr. KH. A. Syafi’i Mufid, MA.

3. Dr. Habib M. Rizieq Shihab, Lc. MA (Indonesia)

4. Prof. Yahya Michot (Amerika)

5. Dr. Syekh Abu Bakar (China)

6. Mr. Jurjen Aan de Wiel (Belanda)

7. Syaikh Sulaiman al-Khatib (Suriah)

8. Dr. Sheikh Salim Alwan Al-Husainiyy (Australia)

9. Nadirsyah Hosen, LLA, MA. PhD (Australia)

10. Dr. Yusri bin Mohamad (Malaysia)

11. Dr. Nasharudin Mat Isa (Malaysia)

12. Ishafadiah Mohd Dasuki (Malaysia)

13. Prof. Dr. Hadji Latif Sahraman (Filipina)

14. Mr. Mohd Daud bin Kasim, BA (Kamboja)

15. H. Abdul Halim Lateh, Lc. MA. (Thailand)

16. Dr. Abdul llah Muhammad Ahmad Abdullah (Sudan)

17. Mr Daeng Muhammad Fuad (Singapura)

18. Prof. Dr. Zekeriya Guler (Turki)

19. Dr.  Abdul Wahin ibn Dawud (Maroko)

20. Syaikh Ghiyats Abdul Baqi  (Arab Saudi)

21. Habib Muhammad al-Junaid (Yaman)

22. Dr. Samir al-Khaoli (Libanon)

Mereka yang hadir dalam konferensi ini membedah seputar persamaan, perbedaan, tantangan hingga solusi yang dihadapi umat Islam dalam menyebarkan informasi sseputar Islam di berbagai belahan dunia. Selain itu, konferensi ini juga merumuskan, merekomendasi, dan membuat forum antara perwakilan ulama di atas guna membangun kontribusi dakwah bagi kemajuan dan peradaban Islam di dunia secara umum.

Dr. Robi Nurhadi, sebagai Ketua Panitia JAIIC mengatakan, konferensi ini merupakan pelopor “Prakarsa Jakarta” untuk mebangun model dakwah yang moderat, bukan hanya di Jakarta, tapi juga bagi kota-kota besar di dunia lainnya. Kemudian hasilnya akan disosialisasikan secara terus menerus.