Penembakan Muslim oleh Polisi AS Jadi Perdebatan

 

Muslimahdaily - Kematian warga muslim Amerika asal Boston, Usaama Rahim ditangan petugas kepolisian telah menimbulkan debat sengit terhadap masalah penembakan oleh polisi. Pemimpin komunitas muslim pun telah meminta agar kasus ini diselidiki secara menyeluruh.

“Ini menjadi tugas kami untuk mempertanyakan setiap insiden penembakan oleh polisi untuk menentukan jika penggunaan personel khusus dibutuhkan atau tidak, khususnya setelah penembakan warga keturunan Afrika-Amerika” kata Jenifer Wicks, direktur litigasi hak asasi manusia nasional kepada Council on American-Islamic Relations (CAIR), seperti dilansir dari laman OnIslam.net.

“Kami menginginkan investigasi yang independen dan menyeluruh, transparansi perilisan video kepada publik, tidak hanya tentang pembunuhan terhadap Usaama Rahim, tetapi juga motif dibalik insiden tersebut karena kami tidak melihat adanya situasi yang mengharuskan polisi menembak Usaama”

Dalam pernyataan yang dirilis oleh CAIR pada 3 Juni 2015 lalu menyebutkan bahwa mereka mengingnkan investigasi yang ‘independen dan menyeluruh’ terhadap penembakan fatal yang dilakukan oleh seorang anggota Joint Terrorism Task Force (JTTF), pasukan khusus penangkal teroris yang menembak Usamaa,26 tahun. Dia ditembak diluar sebuah toko di Boston.

Berbagai pengakuan telah berhasil didapatkan CAIR bagaimana agen JTTF itu mendekati Usamaa dan bagaimana bisa dia sampai ditembak. Polisi mengatakan bahwa Rahim menghampiri mereka dengan pisau panjang khas militer, namun abang Usama, Imam Ibrahim Rahim menulis dalam sebuah statement di Facebook bahwa adiknya ditembak dari belakang.

Dalam video CCTV yang didapatkan dari toko di sekitar tempat kejadian, tidak begitu terlihat apa yang terjadi. Abdullah Faaruuq yang merupakan imam masjid mengatakan bahwa video tersebut tidak bisa begitu menggambarkan apa yang terjadi. Dia juga mengatakan tak bisa memastikan jika Usamaa benar membawa pisau ditangannya. Namun dia setuju bahwa Usamaa bukan ditembak dari belakang.

Insiden ini semakin memberi citra buruk bagi kepolisian Amerika yang akhir-akhir ini ramai diperbincangkan karena menembak warga kulit hitam yang tak bersenjata.

 

Add comment

Submit