
Ternyata sifat durhaka bisa terjadi secara turun temurun. Seorang yang dahulu berbakti pada ibu bapaknya, maka kelak saat ia berumah tangga, anak-anaknya pula akan berbakti kepadanya. Sebaliknya, jika dahulu seseorang durhaka pada orang tuanya, maka kelak ia akan memiliki anak-anak yang durhaka. Naudzubillah.

Tersebutlah kisah bakti Al Fadhl bin Yahya kepada sang ayah saat keduanya berada di dalam penjara. Al Fadhl merupakan pejabat pemerintahan di era Dinasti Abasiyyah. Ia pernah menjabat gubernur di beberapa wilayah muslim dan menjadi guru bagi putra mahkota, Khalifah Al Amin, putra dari Khalifah Harun Ar Rasyid.

Kisah datang dari lisan Rasulullah ketika didatangi dua shahabat beliau, Abu Musa Al Asy’ari dan Abu Amir. Keduanya mengadukan perilaku istri mereka yang buruk hingga berkeinginan meninggalkan para istri di rumah keluarganya. Namun jawaban Rasulullah sungguh mengejutkan. “Allah telah mengampuni istri kalian,” sabdanya dengan senyum tersungging di wajah sang utusan Allah.

Ibu telah mengandung selama sembilan bulan dengan susah payah yang tak terkira. Selepas itu pula, ia harus berjuang antara hidup dan mati demi melahirkan kita buah hatinya dengan kesakitan yang amat sangat luar biasa. Bukannya usai, perjuangan ibu masih berlanjut saat harus membesarkan anak, mengurus, mendidik, memenuhi keperluan dan lain sebagainya yang semua hal itu tak hanya menguras peluh namun juga air mata. Itu dilakukan ibunda, sejak kita lahir hingga dewasa kini, 24 jam tanpa jam kerja, tanpa gaji, tanpa istirahat, tanpa cuti.
Artikel Selanjutnya...
Halaman 7 dari 9