Kisah Cinta Terindah Nabi Muhammad SAW

Muslimahdaily - Saat Nabi Muhammad SAW, disakiti, difitnah bahkan ketika tidak ada umat yang percaya kepadanya, Khadijah selalu setia menemani dan mendukung dakwah beliau.

Dikisahkan bahwa sebelum menikah Khadijah bermimpi melihat sebuah matahari telah mengitari Mekkah dan masuk kedalam rumahnya lalu ia menceritakkannya kepada sepupunya yang bernama Waraqah bin Naufal. Lalu Waraqah mengatakan bahwa ada lelaki yang mulia yang akan menjadi suaminya. Mendengar berita tersebut tentu saja hati wanita mulia ini menjadi berbunga dan bertanya-tanya siapa gerangan lelaki tersebut.

Tak lama kemudian Khadijah pun bertemu dengan Nabi Muhammad SAW. Ia sangat mengagumi sifat-sifat Beliau terutama kejujurannya. Khadijah akhirnya memberanikan diri untuk melamar Beliau dengan perantara Nafisah Binti Munyah tak disangka jika Nabi Muhammad SAW menerima pinangan tersebut. 

Khadijah merupakan wanita terhormat, cantik dan kaya raya tetapi dengan ikhlasnya Khadijah selalu mendukung Nabi Muhammad SAW dalam setiap langkahnya. Bahkan saat mereka telah menikah, Khadijah dengan sukarela memberikan harta yang dimilikinya untuk berdakwah.

Khadijah merupakan perempuan pertama yang memeluk islam. Selama mendampingi Nabi Muhammad SAW, Khadijah sama sekali tidak pernah meninggalkan dan mengeluh dihadapan Beliau. 

Saat Nabi Muhammad dihina, difitnah bahkan ketika tidak ada umat yang percaya kepadanya, Khadijah selalu setia disisi Beliau. 

Khadijah senantiasa meyakini apa yang didakwahkan oleh Nabi Muhammad SAW. Selalu menghibur Beliau, bahkan ketika Nabi Muhammad SAW ketakutan dan menggigil saat menerima wahyu pertama kali di Gua Hira’ Khadijah dengan sabar menenangkan dan menyelimuti Beliau.

Khadijah telah mendampingi Nabi Muhammad SAW selama kurang lebih 26 tahun, yang terbagi menjadi dua periode yaitu 16 tahun saat Nabi Muhammad SAW belum dilantik menjadi nabi dan 10 tahun setelah masa kenabian. Wanita pertama dan satu-satunya yang dicintai oleh Rasululllah, dipisahkan oleh kematian. Bahkan tahun wafatnya disebut sebagai “Tahun Kesedihan” (‘Aamul Huzni).

Kehidupan mereka sangatlah bahagia hingga dikaruniai beberapa anak diantaranya Qasim, Abdullah, dan Fatimah. Tentunya kehidupan rumah tangga mereka sangatlah indah meskipun jarak usia antara Khadijah dan Nabi Muhammad SAW sangatlah jauh yakni 15 tahun. Bagi Khadijah, Rasullullah SAW tidak bisa digantikan dengan harta dan kekuasaan setinggi apapun dan semua yang dimiliki Khadijah hanya sebesar sayap seekor nyamuk bila ia tidak bisa hidup dengan Rasullullah.

Kesetiaan Khadijah juga diimbangi oleh cinta Nabi SAW kepadanya yang luar biasa besar. Nabi SAW pernah berkata bahawa : “Wanita yang utama dan yang pertama masuk surga adalah Khadijah binti Khuwailid, Fatimah binti Muhammad SAW., Maryam binti ‘Imran, dan Asyiah binti Muzaahim, istri Fir’aun. Bahkan Nabi Muhammad SAW seringkali memuji dan melebih-lebihkan Khadijah dari istri-istri beliau yang lain. Terkadang perbuatan ini membuat ‘Aisyah cemburu. 

Pernah suatu ketika hati Nabi Muhammad SAW berdetak sangat cepat ketika mendengar suara yang amat mirip dengan istri pertamanya tersebut. Beliaupun kaget mendapati sumber suara yang ternyata adalah Halah yang merupakan saudara dari Khadijah.  Begitulah cinta Nabi Muhammad SAW kepada mendiang istri pertamanya yang tidak dilupakan bahkan hingga akhir hayat Beliau. Pengorbanan luar biasa Khadijah dalam menjalankan peran sebagai istri pertama Nabi SAW tidak akan tergantikan.

wanita yang paling baik (pada masa lalu) adalah Maryam binti Imran dan wanita yang paling baik (sesudah masa itu) adalah Khadijah binti Khuwailid.' Abu Kuraib berkata; Waki' meriwayatkan hadits ini sambil memberi isyarat ke langit dan ke bumi
 

Add comment

Submit