Kisah Terbentuknya Hawa dari Tulang Rusuk Nabi Adam

Muslimahdaily - Allah memerintahkan Nabi Adam dan istrinya untuk tinggal di dalam surga, dalam Surat Al-Baqarah disebutkan, “Dan Kami berfirman, “Wahai Adam! Tinggallah kamu dan istrimu di dalam surga, dan makanlah dengan nikmat (berbagai makanan) yang ada di sana sesukamu. (Tetapi) janganlah kamu dekati pohon ini, nanti kamu termasuk orang-orang yang zhalim!” (Al-Baqarah: 35)

Lalu pada surat Al-a’raf disebutkan “(Allah) berfirman, “Keluarlah kamu dari sana (surga) dalam keadaan terhina dan terusir! Sesungguhnya barangsiapa di antara mereka ada yang mengikutimu, pasti akan Aku isi neraka Jahanam dengan kamu semua.”

Dan Allah berfirman, “Wahai Adam! Tinggallah kamu bersama istrimu dalam surga dan makanlah apa saja yang kamu berdua sukai. Tetapi janganlah kamu berdua dekati pohon yang satu ini. (Apabila didekati) kamu berdua termasuk orang-orang yang zhalim.” (Al-A’raf: 18-19)

Allah juga berfirman, “Dan ingatlah ketika Kami berfirman kepada para malaikat, “sujudlah kamu kepada Adam!” lalu mereka pun sujud kecuali iblis, dia menolak. Kemudian Kami berfirman, “Wahai Adam! Sungguh ini (Iblis) musuh bagimu dan bagi istrimu, maka sekali-kali jangan sampai dia mengeluarkan kamu berdua dari surga, nanti kamu celaka. Sungguh, ada (jaminan) untukmu di sana, kamu tidak akan kelaparan dan tidak akan telanjang. Dan sungguh, di sana kamu tidak akan merasa dahaga dan tidak akan ditimpa panas matahari,” (Thaha: 116-199)

Dari gaya bahasa yang digunakan pada ayat-ayat ini dapat diambil kesimpulan bahwa penciptaan Hawa itu terjadi sebelum Nabi Adam masuk ke dalam surga, karena disebutkan, “Wahai Adam! Tinggallah kamu dan istrimu di dalam surga.”

Pernyataan ini tegas disampaikan oleh Ibnu Ishaq bin Yasar. Ini memang makna yang sangat jelas dari ayat-ayat tersebut.

Namun as-Suddi meriwayatkan, dari Abu Saleh dan Abu Malik, dari Ibnu Abbas, disebutkan pula di sanad yang lain dari Murrah, dari Ibnu Mas’ud, lalu juga dari sejumlah sahabat lainnya, bahwa mereka mengatakan,

“Iblis dikeluarkan dari surga dan Adam ditempatkan di dalam surga. Namun ia berjalan sendirian tanpa ada istri yang dapat memberikan ketentraman. Lalu ketika ia bangun dari tidurnya di suatu hari ia melihat seorang wanita yang sedang duduk di samping kepalanya, wanita itu diciptakan oleh Allah dari tulang rusuknya.

Lalu Nabi Adam bertanya, “Siapa kamu?” Ia menjawab, Aku adalah seorang wanita.” Lalu Adam bertanya lagi, “Untuk apa kamu diciptakan?” Ia menjawab, “Agar kamu dapat merasa tentram di sampingku.”

Lalu para malaikat bertanya kepada Adam (untuk menguji keilmuannya), “Siapakah nama wanita itu wahai Adam?” Ia menjawab, “Hawa.” Mereka bertanya lagi, “mengapa Hawa?” ia menjawab, “Karena ia diciptakan dari suatu kehidupan.”

Muhammad bin Ishaq meriwayatkan, dari Ibnu Abbas, bahwa Hawa diciptakan dari tulang rusuk kiri Adam yang paling pendek ketika ia sedang tertidur, lalu tulang itu digantikan balutan daging.

Pendapat bahwa Hawa diciptakan dari tulang rusuk Nabi Adam ini didukung juga oleh firman Allah, “Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu (Adam), dan Allah menciptakan pasangannya (Hawa) dari (diri)-nya; dan dari keduanya Allah mengembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak.” (An-Nisaa:1)

Firman Allah lainnya, “Dialah yang menciptakan kamu dari jiwa yang satu (Adam) dan daripadanya Dia menciptakan pasangannya, agar dia merasa senang kepadanya. Maka setelah dicampurinya, (istrinya) mengandung kandungan yang ringan, dan teruslah dia merasa ringan (beberapa waktu).” (Al-A’raf: 189)

Dalam Shahihain disebutkan sebuah hadis dari Zaidah, dari Maisarah Al-Asyja’i, dari Abu Hazim, dari Abu Hurairah, dari Nabi shalallahu alaihi wa sallam, beliau bersabda,

“Aku berwasiat kepada kalian untuk memperlakukan para wanita dengan baik, karena wanita itu diciptakan dari tulang rusuk, dan bagian yang paling condong (bengkok) dari tulang rusuk adalah bagian paling atas, apabila kamu paksa meluruskannya maka kamu akan membuatnya menjadi patah, namun jika kamu biarkan saja maka ia akan tetap akan condong. Maka dari itu aku berwasiat kepada kalian untuk memperlakukan para wanita dengan baik.” (HR. Bukhari)

 

Sumber: Kisah Para Nabi Imam Ibnu Katsir

Add comment

Submit