Muslimahdaily - Nabi Yahya adalah seseorang yang sering menyendiri dan tidak senang berkumpul dengan banyak orang. ia adalah orang yang senang mendekatkan diri kepada Allah. Ia selalu makan dari daun-daun pepohonan dan selalu minum dari air sungai. Terkadang untuk menambah asupan gizinya, ia memakan belalang, lalu setelah itu akan berkata pada dirinya sendiri, "Apakah ada orang lain yang lebih berlimpah nikmatnya dibandingkan kamu, wahai Yahya."

Muhammad bin Yahya Ad-Dzuhli meriwayatkan dari Abu Saleh Al-Laits, dari Uqail, dari Ibnu Syihab, ia berkata, "Aku pernah duduk di sebuah majelis yang diajar oleh Abu Idris Al-Khaulani. Ketika ia berkisah, "Maukah kamu jika aku beritahukan siapa orang yang paling baik makanannya?"

Ketika ia melihat jamaahnya telah memandangnya dengan serius, ia pun melanjutkan, "Orang itu adalah Yahya bin Zakaria. Ia adalah orang yang paling baik makanannya, karena ia selalu makan bersama binatang-binatang liar dan tidak suka bercampur dengan kehidupan manusia."

Hilangnya Nabi Yahya dan Tangisannya

Ibnu Asakir meriwayatkan, bahwa kedua orang tua Yahya pernah mencari Yahya karena merasa khawatir, lalu mereka menemukannya di sungai Jordan. Saat mereka berkumpul dengan Yahya, mereka menangis karena melihat bagaimana Yahya selalu beribadah kepada Allah dn sangat takut kepada-Nya.

Suatu hari Zakaria kehilangan Yahya selama tiga hari, kemudian ia mencarinya sampai ke Padang Sahara. Ditemuilah Yahya sedang berdiri di atas kuburnya sendiri.

Ibnul Mubarak meriwayatkan, dari Wuhaib bin Warad, ia berkata, "Zakaria ernah kehilangan anaknya, Yahya hilang selama tiga hari, lalu ia mencarinya hingga ke padang Sahara. Di sana ia melihat Yahya berdiri di atas kubur yang digalinya sendiri, lalu ia menangisi dirinya.

"Wahai anakku, aku telah kehilanganmu sejak tiga hari dan mencarimu kemana-mana, sementara kamu berdiri di atas kuburan yang kamu gali sendiri sambil menangis." Yahya menjawab, "Wahai ayahku, bukankah kamu pernah memberitahuku, bahwa antara surga dan neraka terdapat Padang Sahara yang luas, dan Padang Sahara itu tidak dapat ditempuh kecuali dengan air mata orang yang menangis?"

Mendengar hal itu, Zakaria berkata, "Menangislah wahai anakku," kemudian ia ikut menangis bersama anaknya.

Riwayat yang sama juga disampaikan oleh Wahab bin Munabbih dan Mujahid.

Berkat ketaatannya dan ketakutannya pada Allah, Nabi Yahya diceritakan sebagai seseorang yang sering menangis.

Ibnu Wahab meriwayatkan, dari Malik, dari Humaid bin Qais, dari Mujahid, ia berkata, "Makanan yang biasa dimakan oleh Yahya bin Zakaria adalah rerumputan. Dan ia adalah seorang yang sering menangis karena takutnya kepada Allah. Kalau saja ada belangkin menutupi kedua matanya, maka belangkin itu akan meleleh karena terlalu derasnya air mata."

Para ulama juga menyebutkan, bahwa Yahya adalah orang yang sering menangis, bahkan air matanya selalu membekas di pipinya karena tangisannya yang terus menerus.

 

 

Suha Yumna

Add comment

Submit