Muslimahdaily - Setiap manusia pasti akan mendapatkan ujian dan dalam hidup. Tak terkecuali para Nabi, yang justru mendapatkan permasalahan yang bertubi-tubi. Namun, di samping ujian yang Allah berikan, terdapat juga mukjizat yang Allah titipkan pada mereka.

Salah satu kisah adalah tentang mukjizat yang Allah berikan kepada Nabi Yusuf Alaihissalam yang dapat menafsirkan mimpi. Mukjizat itu pula yang akhirnya bisa mengeluarkan Nabi Yusuf dari penjara setelah difitnah oleh suami dari para istri yang tergoda atas ketampanannya.

Suatu hari, Raja Mesir Rayan bin Walid bin Tsarwan bin Arasyahbin Faran bin Amru bin Amlaq bin Lawudz bin Sam bin Nuh, bermimpi dalam tidurnya.

Mimpi Sang Raja

Raja Mesir itu bermimpi sedang berdiri di tepi sungai Nil, kemudian keluarlah dari dalam sungai itu tujuh ekor lembu yang gemuk, kemudian lembu-lembu itu menepi ke pinggir sungai dan memakan rumput-rumput yang ada di sana. Tak lama, keluar lagi dari suangai itu tujuh ekor lemu yang lain, namun lembu-lembu itu tampak kurus dan lemah, kemudian lembu-lembu itu juga iku menepi ke pinggir sungai dan memakan rumput bersama lembu yang lain.

Namun, setelah lembu-lembu yang kurus menoleh ke arah lembu yang gemuk, mereka pun memakannya. Setelah bagian itu, sang Raja terbangun dengan perasaan yang terkejut.

Setelah itu Raja kembali tidur dan bermimpi kembali. Kali ini ia melihat ada satu tangkai yang memiliki tujuh bulir gandum yang berisi dan segar. Tetapi kemudian ia melihat ada tujuh butir gandum lainnya yang tumbuh, akan tetapi lebih kurus dan layu. Lalu bulir-bulir gandum yang kurus dan layu itu memakan bulir-bulir gandum yang berisi dan segar. Raja pun kembali terbangun dengan terkejut.

Ketika Raja menceritakan mimpinya tersebut kepada para penafsir, mereka berkata bahwa mimpi tersebut tak ada artinya sama sekali dan hanya mimpi-mimpi yang kosong.

Keahlian Nabi Yusuf Menafsirkan Mimpi

Saat itulah pelayan yang pernah ditafsirkan mimpinya oleh Nabi Yusuf dan selamat hingga hari itu, teringat kepada Yusuf. Maka pelayan itu pun segera merekomendasikan Nabi Yusuf yang sedang di penjara untuk membantu menafsirkan mimpi Sang Raja.

“Aku akan memberitahukan kepadamu tentang (orang yang pandai) mentakwilkan mimpi itu, maka utuslah aku (kepadanya).” Yakni, izinkanlah aku untuk bertemu Yusuf, ujar si pelayan.

Setelah diizinkan, pegawai itu pun pergi untuk bertemu Nabi Yusuf dan berkata, “Yusuf, wahai orang yang sangat dipercaya! Terangkanlah kami (takwil mimpi) tentang tujuh ekor sapi betina yang gemuk yang dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus, tujuh tangkai gandum yang hijau dan tujuh lainnya yang kering agar aku kembali kepada orang-orang itu, agar mereka mengetahui.”

Setelah diberitahukan oleh bekas teman sepenjaranya itu tentang mimpi Raja, Yusuf berusaha keras untuk mengeluarkan ilmu yang dimilikinya, tanpa ada syarat apapun dan tanpa menunda-nunda. Ia langsung memberikan apa yang mereka inginkan tanpa meminta untuk dikeluarkan dari penjara itu secepatnya.

Ia pun memberitahukan apa yang ia ketahui tentang tafsir dari mimpi tersebut. Nabi Yusuf mengatakan, “Negeri ini akan mengalami tujuh tahun masa subur, dan kemudian dilanjutkan tujuh tahun masa panceklik, setelah itu akan datang tahun, di mana manusia diberi hujan dengan cukup. Yakni, setelah tujuh tahun datang kekeringan maka akan datang lagi tahun berikutnya musim subur, musim penghujan, dan musim panen raya.

Dan pada masa itu mereka memeras anggur. Yakni, buah-buahan yang biasanya mereka peras untuk menjadi minuman, seperti anggur, tebu, zaitun dan yang lainnya akan tumbuh lagi dengan subur dan akan menghasilkan minuman lagi seperti biasanya.”

Nabi Yusuf pun memberikan jalan keluar yang harus mereka tempuh. Ia juga menunjukkan cara mengatasi dua musin yang akan mereka alami begitu panjangnya. Yaitu dengan cara menyimpan makanan lengkap dengan tangkainya pada tujuh tahun pertama, kecuali apa yang cukup untuk mereka makan sehari-hari saja.

Ia juga menyarankan untuk kemudian mengurangi penanaman pada tujuh tahun kedua, karena biasanya pada musim kemarau itu oenanaman akan kurang menghasilkan, atau hasilnya sedikit buruk dibandingkan dengan musim penghujan. Semua keterangan yang diberitahukan Yusuf menunjukkan betapa sempurnanya ilmu yang dimilikinya dan betapa sempurnanya pemikiran dan pemahamannya tentang hal tersebut.

Bebas dengan Terhormat

Ketika Raja mengetahui tentag kesempurnaan ilmu dan pemahaman yang dimiliki oleh Nabi Yusuf, maka ia menyuruh utusannya untuk membawa Yusuf ke hadapannya, agar ia dapat dikeluarkan dari penjara dan diangkat menjadi penasehat Sang Raja.

Akan tetapi Yusuf menolak untuk langsung keluar dari penjara dan meminta Raja memenuhi syaratnya untuk namanya dibersihkan, dan agar diumumka kepada setiap orang bahwa ia dipenjara secara zhalim karena ia sama sekali tak bersalah terhadap perbuatan yang dituduhkan kepadanya.

Akhirnya Raja pun bertanya tentang kebenaran tersebut pada para wanita kerajaan, maka para wanita itu pun mengakui kejadian yang sebenarnya. Bahwa mereka lah yang menggoda Nabi Yusuf.

Akhir cerita, Nabi Yusuf akhirnya bebas dari penjara dan diangkat menjadi bendahara Negara oleh Sang Raja.

Sumber: Kitab Kisah Para Nabi karya Imam Ibnu Katsir

 

Suha Yumna

Add comment

Submit