Muslimahdaily - Mendengar fenomena saat ini mengenai maraknya kampanye dukungan kepada kaum LGBTQ, maka pasti umat Islam teringat dengan kisah kaum Nabi Luth yang melampaui batas. Mereka merupakan kaum yang mempelopori suatu perbuatan dosa yang belum pernah dilakukan oleh kaum Adam sebelumnya, yaitu kaum pria mencampuri sesama mereka dan membiarkan makhluk yang sebenarnya diciptakan oleh Allah untuk mereka campuri.
“Dan (Kami) juga telah mengutus) Luth, Ketika dia berkata pada kaumnya, “Mengapa kamu melakukan perbuatan keji, yang belum pernah dilakukan oleh seorang pun sebelum kamu (di dunia ini).” (QS. Al-A’raf:80)
Saat itu Nabi Lutuh diutus oleh Allah untuk mengajak kaumnya beribadah hanya kepada Allah dan tidak mempersekutukan-Nya. Misi yang paling utama adalah untuk melarang mereka dari perbuatan yang sangat keji dan mungkar yang diharamkan oleh Allah.
Namun, mereka tak mau mengindahi peringatan dari Nabi Luth dan terlarut dalam perbuatan keji yang dibenci oleh Allah. Hingga suatu hari adzab yang Allah janjikan menghampiri mereka, adzab yang tak pernah terlintas dalam benak dan pikiran mereka. Adzab ini juga pada akhirnya menjadi pembelajaran bagi umat-umat yang berpikir.
Sebagai sebuah bahan pembelajaran, Allah telah menuliskan kisah kam Nabi Luth di dalam Al-Quran di beberapa surat.
Saat Nabi Luth diusir Kaumnya
“Dan (Kami juga telah mengutus) Luth, Ketika dia berkata pada kaumnya, “Mengapa kamu melakukan perbuatan keji, yang belum pernah dilakukan oleh seorang pun sebelum kamu (di dunia ini). Sungguh kamu telah melampiaskan syahwatmu kepada sesama lelaki bukan kepada perempuan. Kamu benar-benar kaum yang melampaui batas,” dan jawaban kaumnya tidak lain hanya berkata, “Usirlah mereka (Luth dan pengikutnya) dari negerimu ini, mereka adalah orang yang menganggap dirinya suci.” Kemudian Kami selamatkan dia dan pengikutnya, kecuali istrinya. Dia (istrinya) termasuk orang-orang yang tertinggal. Dan Kami hujani mereka dengan hujan (batu). Maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang yang berbuat dosa itu.” (QS. Al-A’raf: 80-84).
Kaum Nabi Luth Menantang Allah
“Dan (ingatlah) Ketika Luth berkata kepada kaumnya, “Kamu benar-benar melakukan perbuatan yang sangat keji (homoseksual) yang belum pernah dilakukan oleh seorang pun dari umat-umat sebelum kamu. Apakah pantas kamu mendatangi laki-laki, menyamun dan mengerjakan kemungkaran di tempat-tempat pertemuanmu? Maka jawaban kaumnya tidak lain hanya mengatakan, “Datangkanlah kepada kami adzab Allah, jika engkau termasuk orang-orang yang benar.” (QS. Al-Ankabut: 28-29).
Doa Nabi Luth
“Dia (Luth) berdoa, “Ya Tuhanku, tolonglah aku (dengan menimpakan adzab) atas golongan yang berbuat kerusakan itu.” Dan ketika utusan Kami (para malaikat) datang kepada Ibrahim dengan membawa kabar gembira, mereka mengatakan, “Sungguh kami akan membinasakan penduduk Kota (Sodom) ini karena penduduknya sungguh orang-orang zhalim.” (QS. Al-Ankabut: 30-31).
Nasib Istri Nabi Luth
“Ibrahim berkata, “Sesungguhnya di kota itu ada Luth.” Mereka (para malaikat) berkata, “Kami lebih mengetahui siapa yang ada di kota itu. Kami pasti akan menyelamatkan dia dan pengikut-pengikutnya kecuali istrinya. Dia termasuk orang-orang yang tertinggal (dibinasakan).” (QS. Al-Ankabut: 32-33).
Turunnya Adzab yang Allah Janjikan
“Sesungguhnya Kami kirimkan kepada mereka badai yang membawa batu-batu (yang menimpa mereka), kecuali keluarga Luth. Kami selamatkan mereka sebelum fajar menyingsing, sebagai nikmat dari Kami. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-rang yang bersyukur.” (QS. Al-Qamar: 34-35).
“Dia (Ibrahim) berkata, “Apakah urusanmu yang penting wahai para utusan? Mereka menjawab, “Sesungguhnya kami diutus kepada kaum yang berdosa (kaum Luth), agar Kami menimpa mereka dengan batu-batu dari tanah (yang keras), yang ditandai dari Tuhanmu untuk (membinasakan) orang-orang yang melampaui batas.” (QS. Adz-Dzariyat: 31-34).
Demikianlah rangkaian kejadian yang terjadi pada kaum Nabi Luth yang melampaui batas. semoga bisa menjadi pengingat dan pembelajaran sesama.