Muslimahdaily - Sebuah Riwayat yang disampaikan oleh Abdurrazaq, dari Ma’mar dan Zaid bin Aslam, mereka menceritakan tentang pertemuan Nabi Ibrahim dengan Raja Namrud. Seorang raja yang sombong dan enggan untuk beriman kepada Allah. Ia juga mengaku-ngaku sebagai Tuhan.
Ketika itu Raja Namrud tengah mengumpulkan seluruh persediaan makanan di istananya. Bagi rakyatnya yang ingin mendapatkan makanan, maka mereka harus datang ke istana sang raja dan memintanya. Maka Ibrahim pun datang bersama sejumlah orang untuk mendapatkan makanan itu.
Sebelumnya, Nabi Ibrahim belum pernah bertemu dengan Raja Namrud. Maka saat itu adalah pertemuan pertamanya dengan sang raja yang akhirnya memunculkan perdebatan.
Perdebatan ini pun telah tertulis dalam Al-Quran:
“Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari Timur, maka terbitkanlah ia dari Barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zhalim.” (Qs. Al-Baqarah: 258).
Ketika raja tak bisa mengalahkan argumentasi Nabi Ibrahim, ia memutuskan untuk tak memberikan apapun pada Ibrahim.
Akhirnya Nabi Ibrahim pun keluar istana tanpa membawa apapun di tangannya.
Setelah hampir tiba di rumahnya, Nabi Ibrahim mengambil beberapa genggam pasir dan memasukkannya ke dalam kedua kantung yang dibawanya, ia berkata dalam hati.
“Begitu aku tiba aku akan menyibukkan mereka (keluarganya) dengan sesuatu hingga mereka lupa dengan makanannya.”
Sesampainya di rumah, Nabi Ibrahim merada sangat Lelah karena telah berjalan jauh. Ia pun akhirnya segera meletakkan barang-barang dan tertidur dengan sangat pulas.
Melihat sang suami tertidur pulas, Sarah segera berinisiatif memeriksa kantung yang dibawa pulang oleh suaminya. Ia terkejut ketika menemukan banyak sekali makanan di dalam kantung-kantung tersebut. Maka ia pun segera memasaknya.
Saat Nabi Ibrahim terbangun dari tidurnya, ia melihat makanan yang sudah siap disantap, hasil masakan sang istri. Ia pun terheran-heran dan bertanya pada Sarah.
“Darimanakah kamu dapatkan makanan ini?” Sarah menjawab, “Dari dua kantung yang kamu bawa tadi.”
Mengetahui hal tersebut, Nabi Ibrahim segera mengucap syukur dan berterima kasih kepada Allah, karena ia sangat yakin bahwa itu semua adalah rezeki yang dianugerahkan oleh Allah kepadanya.
Sumber: Kisah Para Nabi - Imam Ibnu Katsir