Muslimahdaily - Haji Wada merupakan momen paling bersejarah dalam kehidupan Nabi Muhammad shallahu alaihi wa sallam, ini merupakan haji terakhir yang dijalani oleh beliau sebelum meninggal dunia. Oleh karena itu, haji wada disebut sebagai haji perpisahan.

Beliau telah mengumumkan niatnya pada 25 Dzulqaidah 10 H atau setahun sebelum beliau wafat. Peristiwa ini adalah momen besar perpisahan Nabi Muhammad dengan para umatnya. Pada tanggal 8 Dzulhijjah 10 H Rasulullah berangkat menuju Mina dan melakukan sahalat dzuhur sampai Isya disana.

Setelah bermalam di Mina dan shalat subuh di sana, belliau berangkat menuju Arafah. Disana beliau pun menyampaikan khutbah terakhirnya. Tepatnya di tempat bernama Namirah.

Khutbahnya meliputi seluruh aspek kehidupan dan pesan-pesan terakhir seorang rasul pada para umatnya. Begitu menyentuh dan menyayat hati. Ucapannya benar-benar sebagai wasiat bagi umat beliau yang akan ditinggal pergi olehnya.

Berikut isi khutbah Nabi Muhammad di haji wada dilansir dari Islam Pos.

“Wahai manusia, dengarlah baik-baik apa yang hendak kukatakan. Aku tak tahu apakah aku dapat bertemu lagi dengan kalian setelah tahun ini. Maka dengarlah kata-kataku dengan teliti dan sampaikanlah kepada mereka yang tak hadir disini.

Wahai manusia, seperti halnya kalian menganggap bulan dan kota ini sebagai kota suci, maka anggaplah jiwa dan harta setiap orang muslim sebagai amanah yang suci. Kembalikan harta  yang diamanahkan kepada kalian kepada pemiliknya yang berhak. Jangan kau sakiti orang lain, agar ia tak menyakitimu pula.

Wahai manusia! Sesungguhnya darahmu dan hartamu adalah haram (terlarang) bagimu, sampai datang masanya kamu menghadap Allah, dan pasti kamu menghadap Allah. Pada waktu itu kamu dimintai pertanggung jawaban atas perbuatanmu.

Saya sudah menyampaikan ini, maka barangsiapa yang telah diberikan amanah, tunaikanlah amanah itu kepada yang berhak menerimanya.

Ingatlah bahwa sesungguhnya kamu akan menemui Tuhanmu, dan Dia pasti membuat perhitungan di atas segala amalanmu. Allah telah mengharamkan riba, oleh karena itu, segala urusan yang melibatkan riba dibatalkan mulai sekarang.

Semua riba sudah tak berlaku, tetapi kamu berhak menerima kembali modalmu.

Janganlah kamu menganiaya orang lain dan jangan pula kamu teraniaya. Allah telah menentukan bahwa tak ada lagi riba, dan riba Abbas bin Abdul Muttalib semua sudah tidak berlaku. Semua tuntutan darah selama masa jahiliah tidak berlaku lagi, dan tuntutan darah pertama yang kuhapuskan ialah darah Ibn Rab’a bin Harith bin Abdul Muttalib.

Berhati-hatilah terhadap setan demi keselamatan agamamu. Sesungguhnya ia telah berputus asa untuk menyesatkanmu dalam perkara-perkara besar. Maka berjaga-jagalah agar jangan sampai kamu disesatkan dalam perkara-perkara kecil.

Wahai manusia! Hari ini syaitan telah berputus asa untuk disembah di tanah ini selama-lamanya. Tapi jika kamu menurutinya, maka senanglah dia. Oleh karena itu, peliharalah agamamu ini sebaik-baiknya. Zaman itu berputar sejak Allah menciptakan langit dan bumi. Jumlah bilangan bulan menurut Tuhan ada diabelas bulan, empat bulan di antaranya ialah bulan suci.

Wahai manusia, sebagaimana kamu mempunyai ha katas istrimu, mereka juga mempunyai hak atasmu. Sekiranya mereka menyempurnakan hak mereka atasmu, maka mereka juga mempunyai ha katas nafkahmu secara lahir dan batin.

Layanilah mereka dengan baik dan berlaku lemah lembut terhadap mereka, karena sesungguhnya mereka adalah teman dan sahabatmu yang setia, serta halal hubungan suami istri atas kalian. Kamu juga berhal melarang mereka memasukkan orang yang tidak kamu sukai ke dalam rumahmu.

Wahai manusia, dengarlah dengan sungguh-sungguh kata-kataku ini. Sembahlah Allah dan dirikanlah shalat lima waktu dalam sehari. Berpuasalah engkau di bulan Ramadhan. Tunaikan zakat dari harta yang kau miliki, serta tunaikan ibadah haji sekiranya engkau mampu melaksanakannya.

Ketahuilah, bahwa setiap muslim adalah saudara dengan derajat yang sama, tak seorang pun yang lebih mulia dari yang lainnya, kecuali dalam taqwa dan amal shaleh.

Ingatlah, bahwa kamu akan menghadap Allah suatu hari nanti. Pada hari itu, kamu akan dimintai pertanggungjawab atas apa yang telah kamu perbuat. Oleh sebab itu, waspadalah, jangan sampai kamu keluar dari landasan kebenaran selepas ketiadaanku.

Wahai manusia, tak aka nada lagi nabi dan rasul selepas ketiadaanku dan tak akan lahir agama baru. Oleh karena itu, wahai manusia, dengarlah dengan sungguh-sungguh dan pahamilah kata-kataku yang telah kusampaikan kepadamu.

Sesungguhnya telah aku tinggalkan dua hal kepadamu, yakni Al-Qur’an dan sunnahku, yang sekiranya kamu berpegang teguh dan mengikuti keduanya, niscaya kamu tak akan tersesat selamanya.

Hendaklah orang-orang yang mendengar ucapanku menyampaikan kepada orang lain, dan hendaknya orang lain itu menyampaikan kepada yang lain. Semoga yang terakhir lebih memahami kata-kataku ini dari mereka yang hanya sekedar mendengar dariku tanpa memahaminya. Saksikanlah Ya Allah, bahwa telah aku sampaikan risalah ini kepada hamba-hamba-Mu.”

 

 

 

Suha Yumna

Add comment

Submit